ANETRY.NET – Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk dikuasai siswa sejak duduk di sekolah dasar. Hal itu karena Matematika berkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Dalam pembelajaran Matematika, guru cenderung
menggunakan cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan secara langsung untuk dihafal, diingat dan
diterapkan. Perubahan cara mengajar, tidak banyak dilakukan guru karena secara empiris mereka selalu
menggunakan cara yang sama dari waktu ke waktu.
Pelajaran matematika di sekolah dasar,
masih merupakan pelajaran yang ditakuti siswa. Alasan yang mereka kemukakan antara lain sulit
dipahami, proses pembelajaraanya membosankan, siswa merasa jenuh dengan
pembelajaran matematika, dan sebagainya.
Untuk itu penulis mencoba merefleksi
diri dengan mengingat seluruh proses pembelajaran yang telah berlangsung.
Selain itu penulis juga melakukan diskusi dengan teman sejawat untuk menemukan
permasalahan yang ada dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Proses pembelajaran adalah proses yang
dapat mengembangkan seluruh potensi siswa. Seluruh potensi itu hanya mungkin
dapat berkembang, manakala siswa terbebas dari rasa takut, dan menegangkan.
Oleh karena itu diupayakan agar proses
pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan (enjoyful learning). Salah satu hal yang dapat dilakukan guru untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan,
adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik serta melibatkan
siswa secara aktif dalam penggunaannya.
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar
dewasa ini,
telah berkembang cukup pesat baik materi atau kegunaanya. Oleh sebab itu, maka
konsep-konsep dasar matematika harus dikuasai sejak dini agar siswa terampil dan dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami konsep dasar matematika, maka
siswa akan memiliki bekal untuk menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
pesat dewasa ini.
Usaha perbaikan dan menyempurnakan dalam
menyajikan matematika di sekolah,
harus selalu
ditingkatkan dengan mempertimbangkan pengalaman masa lalu dan perkembangan masa
depan. Materi matematika di
sekolah terdiri atas bagian-bagian yang dipilih dengan maksud untuk
menumbuhkembangkan kemampuan dan membentuk pribadi siswa, sehingga mampu mengikuti perkembangan iptek.
Tujuan pembelajaran matematika di
sekolah dasar seperti yang tercantum dalam kurikulum pendidikan dasar 2006
adalah siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami konsep matematika, 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, 3) Memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, 4) Mengkomunikasikan
gagasan dengan simbul, table, diagram, atau media lain, dan 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Selain tujuan pembelajaran matematika di atas, ada dua hal penting yang
merupakan bagian dari tujuan pembelajaran matematika yaitu berfikir kritis dan
kreatif. Modal dasar yang dimiliki siswa yang harus dikembangkan adalah daya
imajinasi dan rasa ingin tahu. Dua hal tersebut harus dipupuk dan ditumbuh
kembangkan, karena dari dua hal tersebut proses belajar siswa akan lebih
bermakana dan hidup.
Pembelajaran terutama di sekolah dasar
masih merupakan mata pelajaran yang dianggap sebagian besar siswa pelajaran
yang sulit dan menakutkan. Apalagi jika siswa harus berhadapan dengan rumus-rumus yang membingungkan.
Selain itu cara mengajar guru yang
cenderung meminta siswa untuk menghafal teori dan rumus-rumus, serta menyajikan
pelajaran matematika dengan monoton dan menegangkan membuat siswa semakin sulit
untuk memahami konsep matematika yang sebenarnya. Oleh karena itu penerapan
metode serta media pembelajaran yang di pilih dalam pembelajaran matematika
harus bertumpu pada dua hal, yaitu optimalisasi interaksi antar semua unsur dalam proses
pembelajaran, serta optimalisasi keterlibatan seluruh indra siswa.
Dengan demikian bahan pembelajaran
hendaknya diolah sedemikian rupa sehingga melibatkan semua indra siswa secara
optimal. Sebagai langkah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa, serta dikaitkan dengan pembelajaran matematika di
kelas III sekolah dasar, maka langkah yang ditempuh adalah menggunakan media
gambar sebagai media pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Dengan penggunaan media
gambar dalam kegiatan pembelajaran matematika diperkirakan mampu menumbuhkan
minat dan motivasi belajar siswa.
Media adalah kata jamak dari medium,
berasal dari kata latin memiliki arti perantara (between). Secara definisi media adalah suatu perangkat yang dapat
menyalurkan informasi dari sumber ke penerima informasi. Dalam dunia
pendidikan, konsep keomunikasi tidak banyak berbeda kecuali dalam aspek konteks
berlangsungnya komonikasi itu.
Dalam proses pembelajaran sumber
informasi adalah dosen, guru, siswa, bahan bacaan dan lain sebagainya. Penerima
informasi mungkin juga dosen, guru, siswa, atau orang lain. Maka dalam hal ini
media mendapat definisi khusus yakni “teknologi pembawa pesan (informasi) yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran” (Schramm, 1977), atau sarana
fisik untuk menyampaikan isi/matematika pembelajaran (Briggs, 1977).
Media pembelajaran menurut Kemp & Dayton
(1985:28),
dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
kelompok atau kelompok pendengar yang jumlahnya besar, yaitu 1) memotifasi
minat dan tindakan, 2) menyajikan informasi, dan 3) memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media
pembelajaran dapat direalisasikan dengan tehnik drama atau hiburan. Hasil yang
diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang siswa atau pendengar untuk
bertindak (terut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau
memberikan sumbangan secara material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi
sikap, nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media
pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan
sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian amat umum berfungsi sebagai
pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Partisipasi yang
diharapkjan dari siswa hanya sebatas pada persetujuanatau ketidaksetujuan
mereka secara mental atau terbatas perasaan senang atau tidak senang atau
netral.
Media berfungsi untuk tujuan dimana
informasi yang terdapat di media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak
atau mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran
dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis
dilihat dari segi-segi prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang
efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi perorangan siswa.
Mengingat pentingnya media dalam
kegiatan pembelajaran, maka berkaitan dengan permasalahan pembelajaran yang
terjadi dalam pelajaran matematika di kelas III , maka penulis menggunakan alat
bantu pembelajaran berupa media gambar. Dengan penggunaan media gambar serta
didukung penggunaan metode pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkat
serta pengalaman belajar siswa akan lebih bermakna sehingga akan menumbuhkan
minat dan motivasi belajar siswa. (*)
Daftar
Pustaka:
1.
Scharaam. 1977. Tentang Defenisi Media.
2.
Kemp & Dayton. 1985. Media Pembelajaran
3.
Kemp & Dayton. 1985. Manfaat Media Pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.