JAKARTA, ANETRY.NET – Dunia leksikografi di Indonesia pada saat ini sedang krisis perkamusan dan kamus bidang ilmu.
Saat ini, Badan Bahasa masih berupaya memenuhi kekurangan 81 ribu entri kamus
agar target 200 ribu entri pada 2024 dapat tercapai. Sedari itu, Badan Bahasa melalui
Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, kembali menggelar
Seminar Leksikografi Indonesia (SLI) sebagai sarana bertukar informasi dan pengalaman
tentang dunia perkamusan, serta menyosialisasikan perkembangan dunia leksikografi kepada
masyarakat.
Menurut KBBI V, leksikografi adalah
‘cabang ilmu bahasa mengenai teknik penyusunan kamus’ atau ‘perihal penyusunan
kamus’.
Sementara itu, definisi kamus ialah
‘buku yang memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta
penjelasan tentang makna dan pemakaiannya’ atau ‘karya rujukan atau acuan dalam
bentuk cetak maupun digital yang memuat kata dan ungkapan, dapat disusun menurut
abjad atau tema, berisi keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahan’.
“Pada era digital saat ini kamus harus
makin berkembang dengan mempertimbangkan kemajuan-kemajuan yang terjadi di
masyarakat, baik dalam hal penyerapan kata, ejaan, dan pengaruh penerapannya.
Seminar Leksikografi Indonesia (SLI) menjadi salah satu solusi untuk mengatasi
ketertinggalan tersebut,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
E. Aminudin Aziz, di Jakarta beberapa waktu lalu.
SLI merupakan kegiatan tahunan yang
diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra,
Badan Bahasa, sejak tahun 2016. Pada kesempatan ini SLI diadakan di Harris
Vertu Hotel Harmoni, Jalan Hayam Wuruk No.6, Gambir, Jakarta, pada 2–4 Agustus
2023.
SLI 2023 dibagi dalam kegiatan diskusi
panel dan diskusi pleno. Peserta SLI 2023 berjumlah 106 orang dari berbagai
latar belakang, baik pekamus, pemerhati bahasa, media, akademisi,
perwakilan kementerian/lembaga, dan pegiat bahasa Indonesia.
“SLI 2023 merupakan kegiatan yang
memberikan gambaran tentang leksikografi di Indonesia. Di dalamnya terdapat
pembahasan teoretis leksikografi, tantangannya, serta penerapan teori tersebut.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari para pembicara dan peserta, khususnya
tentang kemajuan dan tantangan di bidang leksikografi di Indonesia,” tambah
Raden Muhammad Arie Andiko Ajie, pengajar program studi Sastra Jerman
Universitas Indonesia.
Tema yang diangkat dalam SLI 2023
adalah “Leksikografi: Teori dan Penerapannya”. Tema itu diusung untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa itu leksikografi, teori apa
saja yang perlu diketahui dalam penyusunan kamus, bagaimana menyusun kamus yang
sistematis dan tepat sasaran, serta berbagi pengalaman dengan para penyusun
kamus atau peneliti kamus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.