ANETRY.NET – Keberhasilan suatu proses pembelajaran, tidak terlepas dari bagaimana peran seorang guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran tersebut.
Proses pembelajaran yang dirancang dan
direncanakan dengan baik, dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan peserta
didik tentunya akan menarik minat peserta didik terhadap pembelajaran itu
sendiri. Sebaliknya pembelajaran yang pasif, yang mengabaikan kebutuhan serta prinsip-prinsip belajar peserta didik, tidak
akan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Menurut Corey, sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala, pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan himpunan khusus dari pendidikan.
Sedangkan menurut
Gagne dan Briggs, pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar anak didik, yang dirancang, sedemikian rupa untuk
mendukung terjadinya proses belajar anak didik yang bersifat internal.
Pembelajaran merupakan proses, yang
didalamnya terdapat komponen-komponen yang saling terkait. Komponen- komponen
pokok dalam pembelajaran mencakup tujuan pembelajaran, pendidik, peserta didik,
kurikulum, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran. Hubungan antara komponen- komponen pembelajaran tersebut akan membentuk suatu kegiatan yang bernama proses
pembelajaran.
Pembelajaran juga sebagai bentuk upaya
bersama antara guru dan peserta didik untuk berbagi dan mengolah informasi,
dengan harapan pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam diri peserta didik
dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan. Selain itu diharapkan adanya perubahan-perubahan
yang lebih baik untuk mencapai suatu peningkatan yang positif yang ditandai
dengan perubahan tingkah laku individu demi terciptanya proses belajar mengajar
yang efektif dan efisien.
Sebuah proses pembelajaran yang baik, akan membentuk kemampuan
intelektual, berfikir kritis dan munculnya kreatifitas serta perubahan perilaku
atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Untuk
mewujudkan suatu proses pembelajaran yang baik, tentunya seorang Guru harus
bisa merancang, merencanakan dan mengembangkan proses pembelajaran tersebut dengan
baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Tidak hanya itu, seorang Guru juga harus
bisa menciptakan iklim belajar yang kondusif, mampu berinteraksi dengan peserta
didik, serta memberikan umpan balik kepada peserta didik. Dengan demikian
menjadi guru
kraeatif dan inovatif adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa dielakkan. Guru
kreatif dan inovatif adalah seorang Guru yang mampu mengkreasikan pembelajaran
dengan mencoba berbagai hal baru, meneliti, bahkan berkarya untuk membuat berbagai
model atau media pembelajaran untuk kepentingan dan keberhasilan sebuah proses pembelajaran.
Untuk menciptakan pembelajaran yang
inovatif, guru perlu memperhatikan prinsip- prinsip belajar yang mampu
memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kecakapan hidupnya. Adapun
prinsip- prinsip belajar Inovatif yaitu, 1) Memberikan pembelajaran, bukan pengajaran. 2) Guru sebagai
fasilisator, bukan instruktur. 3) Peserta didik sebagai subjek, bukan objek. 4) Multimedia. 5) Pembelajaran induktif,
bukan deduktif. 6) Materi bermakna bagi peserta didik. 7) Peserta didik partisipatif, bukan pasif.
Sementara itu untuk mengembangkan
kreatifitasnya, Guru harus bersifat terbuka terhadap perubahan dan
mengedepankan kebutuhan peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Sikap
kreatif seorang Guru dapat ditandai dengan 1) Keterbukaan terhadap pengalaman
baru. 2) Kelenturan dalam berfikir. 3) Kebebasan dalam mengungkapkan diri. 4) Menghargai
fantasi. 5) Minat terhadap kegiatan kreatif. 6) Kepercayaan terhadap gagasan
sendiri. 7)Kemandirian dalam memberikan pertimbangan sendiri.
Guru yang selalu berinteraksi dengan
peserta didik diharapkan mampu membentuk karakter peserta didik, memberikan
motivasi, mengembangkan imajinasi, serta mengembangkan keterampilan peserta
didik. Guru yang kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber belajar,
memilih metode yang sesuai, serta memperhatikan kebutuhan peserta didik akan
menciptakan proses pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.
Dengan
terus berupaya meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam proses pembelajaran, mengikuti
perkembangan teknologi digital, menciptakan proses pembelajaran yang
berkualitas, guru diharapkan dapat membekali peserta didik dalam menghadapi tantangan
dimasa depan.
Referensi:
1.
Syaiful Sagala, Konsep dan
Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2003)
2.
Suyatno, Dr. M.Pd, Menjelajah Pembelajaran
Inovatif (Surabaya: Masmedia Buana Pustaka, 2009)
Penulis: Nelfi Sonata, S. Pd (UPT SDN
05 Rambatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.