JAKARTA, ANETRY.NET – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menilai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi gagal. Hal ini lantaran masih ada sekolah-sekolah favorit yang diincar siswa.
Fikri menuturkan maskud dan tujuan jalur
zonasi ialah menghilangkan ketimpangan pendidikan melalui penghapusan status
sekolah-sekolah favorit. Nyatanya, dalam PPDB terungkap banyak orang tua
melakukan sejumlah cara untuk memasukkan anak mereka di sekolah tertentu.
"Kalau masih ada lomba untuk
mendapat sekolah tertentu dengan berbagai macama car, surat keterangan palsu
dan lainnya berarti masih ada sekolah favorit dong? Berarti sistem ini tidak
berhasil, layak untuk dievaluasi," kata Fikri dalam Rapat Dengar Pendapat
(RDP) antara Komisi X DPR RI dan Kemendikbudristek dikutip dari YouTube Komisi
X DPR, Kamis (13/7).
Fikri juga menilai progres pemerataan
pendidikan belum terlihat. Hal ini terlihat dari hanya 1-2 sekolah yang menjadi
incaran siswa dalam satu zonasi.
Dia mengatakan bila sudah ada pemerataan
pendidikan, mestinya siswa tak cuma menumpuk ingin masuk di satu sekolah.
Misal, dalam satu wilayah ada 10 sekolah dan pendidikan merata serta bagus, dia
yakin siswa menyebar.
"Ini jelas gagal. Masih ada favorit
berarti zonasi belum sukses. Evaluasi total sistem zonasi ini karena berarti
tujuan utamanya menghilangkan sekolah favorit dan pemerataan pendidikan belum
berhasil. Paling tidak sampai sekarang," ujarnya.
Politisi Muhammad Nur Purnamasidi, juga meminta ada
pemerataan pendidikan. Hal ini agar siswa tidak menumpuk hanya mengincar satu
sekolah.
Dia menyebut setiap orang tua ingin
anaknya bersekolah di sekolahan bagus. Belum lagi mereka yang ingin
menguliahkan anaknya.
Nur menyebut ada perguruan tinggi negeri
tertentu yang hanya ingi menerima dari sekolah tertentu. Dia mengatakan dengan
pemerataan pendidikan tidak bakal ada lagi orang tua yang mengincar memasukkan
anaknya di sekolah tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.