TEMANGGUNG, ANETRY.NET – Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Agus Sujarwo, memastikan kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 bakal terpenuhi.
Hal itu menyusul sekitar 30 persen dari 442 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah memiliki siswa di bawah 20 anak per kelas.
"PPDB 2023 tingkat SD sebagian
besar kuota terpenuhi, tetapi melihat populasi di Temanggung lebih menumpuk di
beberapa kecamatan yang memang padat penduduk, seperti Temanggung, Parakan, dan
Kranggan," kata Agus dikutip dari laman Antara, Jumat
lalu.
Dia mengakui suplai jumlah anak usia
didik SD relatif berkurang dibandingkan dengan jumlah sekolah. Hal ini
bakal menjadi evaluasi agar proporsi anak-anak di setiap SD bisa tercukupi
dengan kemampuan pendidik, tenaga kependidikan, serta sarana prasarana yang
ada.
"Jadi, penghitungan 20 ke bawah
murid per kelas dengan 21 ke atas sampai jumlah maksimal 28, nominalnya
berbeda. Jadi, kami melakukan klasifikasi pembatasan rombel dari basis penghitungan
BOS," kata dia.
Dia juga menanggapi terkait regruping SD
dengan jumlah siswa minim. Agus menyebut hal itu memungkinkan, tetapi harus
melihat kondisi riil di lapangan, kondisi sosial budaya masyarakat, jarak
antara sekolah, dan distribusi guru.
"Regrouping harus dengan perencanaan matang karena harus melihat beberapa
faktor itu, tetapi tetap dimungkinkan adanya regruping. Kami tidak ingin ada
ketidakefektifan dalam proses kegiatan belajar mengajar ketika seorang guru hanya
berhadapan dengan 1, 2, 3 atau hanya sampai 10 murid, itu tidak efektif,"
sebutnya.
Agus menyebut regruping juga harus
melihat pelayanan pendidikan secara maksimal. Dia menuturkan secara jumlah
murid mungkin kurang, tetapi karena di situ tidak ada satuan pendidikan lain,
mau tidak mau tetap harus melaksanakan aktivitas di sekolah tersebut.
Agus mencontohkan di berapa titik di
Kecamatan Tretep, bila dilihat dari usia didik kurang dari 20. Tetapi, bila
dimerger, anak-anak untuk mengakses sekolah terdekat jaraknya 4-5 kilometer.
"Mau tidak mau sekolah itu tetap
harus kami buka, agar layanan pendidikan yang ada dalam wilayah terpencil tetap
bisa maksimal," katanya. (medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.