PONTIANAK, ANETRY.NET – Kondisi geografis dengan sungai dan laut yang sangat luas, menimbulkan kendala tersendiri untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di Kalimantan Barat (Kalbar).
Anggota Komisi X DPR RI Adrianus Asia Sidot saat mengikuti
pertemuan Komisi X DPR RI dengan Gubernur Kalbar di Pontianak, Kamis
(6/7/2023). Foto: Husen/nr
Banyak desa terpencil di Kalbar belum
mendapat layanan pendidikan yang memadai. Demikian disampaikan
Anggota Komisi X DPR RI dari daerah pemilihan Kalbar II, Adrianus Asia Sidot
kepada Parlementaria usai mengikuti pertemuan Komisi X DPR RI dengan Gubernur
Kalbar di Pontianak, Kamis (6/7).
"Khusus di Kalbar ini pemerataan
pendidikan, sarana prasarana, dan mutu pendidikan masih jauh. Butuh kerja keras
semua stakeholder pendidikan untuk meningkatkan mutu," katanya.
Sidot mengungkapkan, pemerataan
pendidikan yang timpang di Kalbar itu ditunjukkan dengan angka literasi,
numerasi, dan pengetahuan yang rendah. Untuk itu, politisi Partai Golkar itu
berharap, pemerataan sarana prasarana satuan pendidikan harus terus
ditingkatkan dari mulai TK, SD, SMP, sampai SMK.
Masih banyak PR lain yang harus
dilakukan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mengakses pemerataan pendidikan.
Salah satunya adalah kompetensi guru. Persoalan pelik pemerataan pendidikan ini
akhirnya berdampak pula pada indeks pembangunan manusia (IPM) di Kalbar.
"Salah satu indikator IPM adalah
pendidikan. Kalau pelayanan pemerataan pendidikannya masih bermasalah,
bagaimana kita bisa meningkatkan IPM kita. Selama pelayanan pendidikan belum
memenuhi standar yang diinginkan dan standar mutu yang belum memenuhi syarat,
ini jadi masalah besar bagi IPM kita. Maka itu IPM Kalbar belum naik,"
tutup mantan Bupati Kabupaten Landak, Kalbar ini. (dpr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.