LAMONGAN, ANETRY.NET – Musabaqah Qira`atil Kutub tingkat Nasional tahun 2023 akan dibuka malam ini di Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur.
Para santri saat tiba di Pondok
Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur
Sebanyak 2.195 santri pondok pesantren
dan mahasantri Ma’had Aly dari 35 provinsi di Indonesia akan mengikuti gelaran
yang mengusung tema ‘Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan
Indonesia’ ini.
Musabaqah Qira`atil Kutub tingkat
Nasional (MQKN) tahun 2023 yang digelar Kementerian Agama ini akan berlangsung
10-18 Juli 2023.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam,
Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan gelaran ini dimaksudkan untuk memotivasi dan
meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu
agama Islam yang bersumber dari kitab kuning.
"Gelaran ini menjadi bagian penting
dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan," kata Ali
Ramdhani jelang pembukaan MQKN di Lamongan, Selasa (11/7).
Menurut Kang Dhani, sapaan akrabnya,
sesuai dengan tema, rekontekstualisai kitab kuning diharapkan bisa menjawab
berbagai kebutuhan masyarakat modern, khususnya kalangan muda perkotaan.
Saat ini, kalangan muda perkotaan lebih
berminat belajar agama melalui potongan konten-konten yang beredar di media
sosial dengan merujuk pada sosok publik figur yang sebenarnya tidak memiliki
kapasitas dan keilmuan untuk menyampaikan pesan-pesan ajaran agama.
Rekontekstualisasi kitab kuning, juga
sebagai ikhtiar untuk merajut kerukunan, harmoni, memelihara keberagaman dalam
hidup berdampingan yang toleran dan damai yang menerapkan prinsip moderasi beragama.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok
Pesantren, Waryono merinci beberapa jenis lomba yang digelar dalam acara MQKN
2023 tersebut, antara lain; Musabaqah Qira’atil Kutub, Debat Bahasa Arab dan
Inggris, Bahtsul Kutub, Debat Qanun hingga Lalaran Nadham.
"Musabaqah Qira’atil Kutub
bertujuan untuk menggali kemampuan santri dalam membaca, menerjemahkan dan
memahami kitab kuning. Lomba ini terbagi ke dalam tiga Marhalah, yaitu Marhalah
Ula, Marhalah Wustha, Marhalah Ulya dengan kategori peserta perorangan (putra
dan putri)," jelasnya.
Waryono mengungkapkan, serangkaian acara
MQKN 2023 ini nantinya juga akan digelar Halaqoh Ulama Nasional yang diikuti
oleh 300 kiai/nyai nasional pada 11-13 Juli 2023.
Selain itu, juga diadakan Pesantren
Bisnis Expo yang menjadi ajang pameran bisnis pesantren. Para santri akan
menampilkan berbagai produk unggulan pesantren yang memiliki nilai ekonomi,
baik berupa komoditas, jasa, fashion, maupun inovasi teknologi. (medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.