JAKARTA, ANETRY.NET – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah berkomitmen kuat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah membuat prioritas melalui kebijakan fiskal atau anggaran negara.
Menteri
Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait nota
keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di
Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. ANTARA/Aditya Pradana Putra
"Khusus di bidang pendidikan,
sebagaimana dalam konstitusi, pemerintah Indonesia mengalokasikan dana 20
persen dari anggaran negara," kata Sri Mulyani dalam acara Adult Learning
and Education at Local Level yang disiarkan langsung melalui YouTube Kartu
Prakerja pada Rabu (5/7).
Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan
pengembangan manusia tidak hanya dilakukan melalui pendidikan.
"Kami mendorong strategi yang
komprehensif dalam bidang kesehatan dan perlindungan sosial.
Human capital tidak hanya tentang pendidikan dan
pembelajaran," kata dia.
Adapun alokasi 20 persen anggaran negara
untuk pendidikan, Sri Mulyani mengatakan bujet tersebut dialokasikan pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah.
Bahkan, pemerintah daerah diberi
tanggung jawab pembiayan lebih dari separuh dari total anggaran yang ditetapkan
pemerintah pusat.
Hal tersebut, kata Sri Mulyani,
dilakukan untuk menunjukkan bahwa pelimpahan wewenang pengelolaan pendidikan
dari tingkat dasar hingga menengah atas memang menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.
"Pada 2023, pemerintah
mengalokasikan anggaran Rp 612,2 triliun atau sekitar US$ 40 miliar," ujar
Sri Mulyani.
Anggaran terbesar, kata dia,
dialokasikan untuk mendukung pendidikan dasar sampai sekolah menengah.
"Sebab komposisi demografi Indonesia didominasi usia muda," tutur Sri
Mulyani. (tempo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.