Tulungagung, Anetry.Net – Anda sering terima link aneh lewat SMS, e-mail, aplikasi percakapan WhatsApp, atau aplikasi media sosial lainnya? Awas, hati-hati, jangan asal klik, bisa saja itu adalah link kejahatan phising.
Hal itu mengemuka
dalam diskusi literasi digital yang digelar Kemenkominfo di arena Festival Budaya Ketupat, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
"Phising adalah jenis penipuan online dengan mengelabui target untuk mencuri data pribadi dan informasi
sensitif lainnya. Hal ini memungkinkan pelaku kejahatan siber menguasai akun
atau menarik uang dari data yang dicurinya," jelas narasumber dalam
diskusi bertajuk 'Jangan Asal Klik, Waspada Link Phising',
dalam keterangan tertulisnya, Kamis kemarin.
Agar tidak menjadi korban
kejahatan phising dan kena
tipu, pengguna sebaiknya mengenali tanda link palsu. Ciri-ciri link phising pada umumnya, yakni nama domain
aneh dan terlalu panjang, biasanya domain
gratisan, saat register minta data pribadi atau info sensitif lainnya, domain manipulatif, serta memakai kata
gratis.
Tips menghindarinya jangan asal klik link dari orang asing, tergiur
iming-iming hadiah, cek domain resmi di Google transparency
report, dan jika sudah terlanjur jangan isi
data diri," sebut narasumber
diskusi.
Selain phising, kini juga dikenal kejahatan 'soceng' atau social
engineering melalui media telepon, e-mail, dan media sosial
lainnya. Mirip dengan phising, soceng juga dilakukan dengan cara mengelabui
dan memanipulasi korban agar bisa mendapatkan informasi data pribadi atau akses
yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.