Jakarta, Anetry.Net – Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan, pendidikan merupakan kunci utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia.
Hal ini disampaikan dalam rangka
meperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 yang jatuh pada tanggal
20 Mei di setiap tahunnya.
"Hari Pendidikan Nasional 2023
mengingatkan bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya," kata Deputi Bidang Koordinasi
Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito,
Selasa (2/5).
Warsito menambahkan, pendidikan dapat
menciptakan sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, dan memiliki budi
pekerti yang luhur.
"Kemenko PMK mengucapkan selamat
hari pendidikan nasional atau Hardiknas 2023 dan mengajak semua pihak
berperan aktif guna mendorong agar pendidikan Indonesia dapat mencapai
tujuannya," katanya.
Warsito juga mengatakan, pendidikan merupakan
kunci utama agar generasi muda penerus bangsa dapat memiliki keterampilan,
pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang baik dan mandiri,
serta rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa.
Dia menambahkan, berdasarkan data yang
dihimpun Kemenko PMK, angka harapan lama sekolah penduduk umur tujuh tahun
meningkat 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,08 menjadi 13,10 tahun.
Sedangkan rata-rata lama sekolah
penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,15 tahun, dari 8,54 tahun menjadi
8,69 tahun pada tahun 2022. Kendati demikian, kata dia, Hari Pendidikan
Nasional 2023 juga menjadi momentum yang tepat untuk terus menjawab berbagai
tantangan dunia pendidikan.
"Hardiknas 2023 menjadi momentum
untuk menjawab tantangan pendidikan kita, misalnya dalam meningkatkan jumlah
dan kapasitas guru, termasuk guru produktif di sekolah kejuruan," katanya.
Selain itu, kata dia, terpadunya antara
pendidikan dan pelatihan vokasi. Pengoptimalan skenario pendidikan vokasi yang
melekat dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) agar kompetensi lulusan semakin
unggul dan berdaya saing.
"Selain itu, tantangan terkait
biaya dan akses pendidikan tinggi, persaingan global, bonus demografi, dan
perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan cepat. Semuanya itu harus
menjadi perhatian kita," pungkasnya. (ANTARA/Medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.