Jakarta, Anetry.Net – Hikayat merupakan salah satu jenis sastra lama yang berasal dari Indonesia. Sebagai cerita rakyat turun-temurun, hikayat mengandung banyak nilai-nilai kearifan lokal yang masih relevan hingga saat ini.
Hikayat mampu mengajak pembaca terbawa
ke dalam dunia cerita yang penuh dengan petualangan dan konflik melalui
penuturan yang kaya dengan bahasa yang indah. Nah, yuk kita kenalan lebih jauh tentang
jenis sastra hikayat.
Melansir laman Ditsmp
Kemdikbud, hikayat merupakan salah satu jenis sastra lama
yang dikarang, ditulis, dan diceritakan menggunakan bahasa Melayu. Asal usul
kata hikayat berasal dari bahasa Arab, yaitu hikayat yang berarti cerita atau
kisah.
Hikayat muncul pada awal berkembangnya
sastra di tanah Melayu dan banyak mengandung cerita rekaan yang erat kaitannya
dengan kepercayaan pribumi pada masa itu.
Kala itu, cerita banyak menggambarkan
tentang raksasa dan makhluk halus yang sering menghantui manusia, seperti yang
terdapat dalam kisah-kisah legenda. Dengan datangnya kebudayaan Hindu, cerita
rekaan tersebut bergeser menjadi kisah dewa dan bidadari.
Setelah masuknya agama Islam, cerita
rekaan berkembang menjadi kisah-kisah bernuansa Islam, seperti cerita nabi,
sahabat, kisah hari kiamat, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sifat rekaan
dalam hikayat mengikuti perkembangan kebudayaan bangsa Melayu.
Hikayat ditulis dalam bentuk prosa dan
mencakup berbagai ragam cerita, seperti cerita rakyat, epos dari India, dongeng
dari Jawa, Persia, Arab, dan cerita-cerita yang muncul setelah masuknya agama
Islam. Dari segi isi, tema yang diangkat dalam hikayat secara umum berkaitan
dengan kepercayaan, agama, pandangan hidup, adat istiadat, dan aspek sosial.
Hal ini terjadi karena sebagai karya
seni, hikayat mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku pada
masyarakat pada masa tersebut. Sehingga, dapat dimanfaatkan sebagai media
memberikan pembelajaran, menyampaikan fakta, memberikan kritik, dan sebagainya.
Saat ini, istilah hikayat sering
digunakan untuk menggambarkan kisah yang mengungkap sisi-sisi kehidupan manusia
yang tersembunyi. Konsep hikayat dengan arti seperti ini pertama kali
diperkenalkan melalui karya Hikayat Abi al-Qasim al-Baghdadi yang ditulis oleh
Abu al-Mutakhir al-Azdi.
Karya tersebut menggambarkan kehidupan
sehari-hari di Baghdad melalui cerita-cerita sederhana. Beberapa contoh dari
judul hikayat di antaranya Hikayat Malim Dewa, Hikayat Si Miskin, Hikayat
Patani, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Sultan Ibrahim Ibn Adham, dan Hikayat
Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.