Jakarta, Anetry.Net – Sebanyak 451 guru profesional program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di FITK UIN Jakarta dikukuhkan.
Rektor
UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar berpesan
agar guru mendidik dengan berorientasi pembangunan karakter peserta didik,
menjadi figur postif bagi anak didik, dan memahami tugas guru sebagai ladang
dedikasi kebaikan.
“Saya menyampaikan selamat kepada Bapak
Ibu semua yang telah melewati masa pendidikannya sehingga berhasil menjadi guru
profesional,” ucap Asep dikutip dari laman uinjkt.ac.id, Senin (8/5).
Guru profesional yang dilantik merupakan
pendidik guru Pendidikan Agama Islam atau madrasah berbagai daerah. Mereka berhasil
melewati program PPG FITK UIN Jakarta bekerja sama dengan Ditjen Pendis
Kementerian Agama RI.
Asep juga mengingatkan guru mendidik
murid dengan lebih menekankan pembangunan karakter dan semangat mereka,
termasuk selalu memberikan apresiasi positif. Berkaca pada masa kecilnya saat
belajar di bangku sekolah dasar, Asep mengenang guru sebagai pendidik yang
menyenangkan dengan tidak semata menekankan penguasaan seluruh materi pelajaran.
Asep menuturkan, sebagai murid, guru-guru
semasa dirinya menempuh studi di SD dan SMP hampir tidak pernah bersikap keras
dengan memarahi murid. Selain belajar, justru guru banyak bersikap menyenangkan
dengan mengajak murid bernyanyi, membuat kerajinan anyaman, atau aneka
permainan lain.
“Artinya, Bapak Ibu harus ingat melihat
anak didik bukan dalam konteks kemampuan materi, bukan memperlakukan seberapa
materi yang ia bangun. Tapi Bapak Ibu bertugas untuk membangun karakter,
semangat, dan memberikan apresiasi,” papar dia.
Asep menyebut model pendidikan seperti
itu sebetulnya tidak jauh berbeda dengan model pendidikan Finlandia di mana
pendidikan karakter lebih diutamakan. Sehingga, materi belajar siswa hanya
berisi kelas cerita, mendongeng, bermain, dan tidak semata materi ajar.
“Maka artinya, Bapak Ibu harus
kembangkan kompetensi-kompetensi yang tidak semata kepada kompetensi
profesional, tapi juga kompetensi sosial, dan kompetensi spiritual siswa,”
tutur dia.
Asep mengatakan seorang pendidik juga
harus selalu mengapresiasi siswanya dengan tidak menyampaikan ucapan-ucapan
merendahkan. Sebab, masing-masing anak memiliki keunikan kompetensinya sendiri. “Semua punya
kompetensi,” tegas dia.
Asep juga mengingatkan agar guru menjadi
figur positif dengan menjaga perilaku di depan murid. Hal ini penting mengingat
guru mendapatkan amanat agama dan negara untuk mendidik dan menyiapkan generasi
masa depan.
Terakhir, Asep mengajak guru memaknai
profesi mereka sebagai ladang untuk memperbanyak dedikasi dan kebaikan bagi
generasi bangsa. “Bukan mengejar materi semata tapi seberapa banyak dedikasi
dan kebaikan. Insyaallah sebagai guru, Bapak Ibu akan masuk surga karena doa
mereka,” tutur dia.
Sementara itu, Dekan FITK Siti Nurul
Azkiyah mengungkapkan program PPG FITK UIN Jakarta tahap ketiga di 2023
berhasil meluluskan 451 guru profesional. Jumlah ini setara dengan 82,60 persen
tingkat kelulusan dari total peserta pendidikan profesi sebanyak 535 orang guru.
“Hari ini, 451 peserta berlatar belakang
guru PAI dan madrasah, alhamdulillah dikukuhkan sebagai guru profesional
setelah mengikuti serangkaian pelatihan PPG dan menyelesaikan ujian dengan
baik,” papar dia.
Azkiyah menekankan guru merupakan aktor
penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, daya
juang, kompetensi dan daya kritis generasi muda Indonesia.
“Di pundak Bapak Ibu, anak-anak kita dan
orang tua seluruh Indonesia berharap Bapak Ibu semua memfasilitasi anak-anak
belajar dengan cara yang menyenangkan dan efektif,” tuturnya. (*)
source: medcom editor: redaksi foto: UIN Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.