Dari Buruh Garmen, Kini Jadi Pengusaha dan Punya Brand Sendiri - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 05 Mei 2023

Dari Buruh Garmen, Kini Jadi Pengusaha dan Punya Brand Sendiri


Karanganyar, Anetry.Net
– Saniyah berbulan-bulan berkutat dengan kehidupan sebagai buruh garmen. Tiap hari, perempuan berusia 20 tahun itu mesti berangkat kerja pagi dan pulang saat petang.

 

Saniyah tak mau punya kehidupan yang begitu-begitu saja. Hingga akhirnya dia memutuskan resign dan membuka usaha jahit sendiri. “Saya tidak ingin bergantung jadi buruh garmen. Saya pun ingin membuka usaha,” tutur Saniyah dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, beberapa hari lalu.

 

Saniyah bercerita tidak mungkin bisa mewujudkan impiannya membuka usaha bila tidak mengikuti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Dia mengetahui program PKW Platinum 2022 setelah melihat brosur yang ia temukan saat pulang kerja. Ia pun fokus ikut pelatihan tata busana pengantin level 3 di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia Karanganyar.

 

“Saya lulusan SMKN 4 Surakarta Jurusan Tata Busana. Jadi, saya sudah mengetahui keterampilan menjahit. Kebetulan LKP Ismia mengadakan pelatihan busana pengantin. Saya semakin tertarik mengikutinya,” cerita Saniyah.

 

Dengan bekal itu, dia mendaftar program PKW dan akhirnya lulus seleksi. Dalam waktu tiga bulan pembelajaran, Saniyah manfaatkan momen tersebut dengan sungguh-sungguh. Lewat program PKW, Saniyah dapat mewujudkan impiannya satu persatu. Selain punya brand sendiri, kini penghasilannya 10 kali lipat dari saat menjadi buruh garmen.

 

Setelah program PKW yang ia ikuti selesai, Saniyah diberikan kesempatan membuka brand fashion-nya sendiri, yaitu Hanni Boutique (hanniboutique20). Di usahanya tersebut, ia menjual baju anak dan baju wanita rumahan.

 

“Targetnya kan mama muda. Rata-rata daerah sini banyak yang mencari baju anak,” ungkap Saniyah menceritakan asal-usul bisnisnya.

 

Saniyah juga mengembangkan usahanya dengan menjual kerudung pasmina berkualitas premium. “Saya melihat potensi pasar yang kini condong ke fashion muslim. Maka dari itu, saya pun menjual pasmina,” tuturnya.

 

Pasmina yang dijualnya berbahan dasar silk dengan berbagai warna. Dalam satu kali masa penjualan, pasmina buatan Saniyah habis terjual via online sebanyak 300 pcs. Saat ini, ia sedang memproduksi untuk penjualan ketiga. “Pasmina dijual dua minggu lalu, saat ini stoknya sudah habis,” tutur Saniyah.

 

Saniyah juga membuka brand Sanway Boutique khusus menjual gamis. Berbeda dengan Hanni Boutique yang ready stock, penjualan gamis di Sanway Boutique bersistem open pre-order (open PO). Pembeli dapat memesan terlebih dahulu model yang diinginkan, barulah gamis yang dipesan akan dibuatkan.

 

Dari kedua bisnisnya tersebut, Saniyah mendapatkan omzet lebih dari Rp20 juta. Dengan modal alat jahit, kain yang diberikan dari program PKW ditambah dengan modal tambahan, Saniyah merasakan benefitnya. Saniyah memanfaatkan marketplace untuk menjual hasil jahitannya. Dia juga dibantu dua tim produksi. (Kemdikbud/Medcom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad