Bekasi, Anetry.Net – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghofur menegaskan, Program Kemandirian Pesantren berupa Bantuan Inkubasi Tahun 2023 yang disalurkan pihaknya bebas potongan.
Para calon penerima bantuan diminta
untuk tidak menanggapi oknum-oknum yang mengatasnamakan Kemenag demi mendapat
keuntungan pribadi (pungli). Hal ini ditegaskan Waryono pada kegiatan Bimbingan
Teknis (Bimtek) Program Kemandirian Pesantren Kemenag Gelombang III, di
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Jadi jika ada orang yang merasa
menjadi wasilah (perantara) dan berjasa atas pesantren yang diundang malam hari
ini, kemudian meminta persentase (imbalan), maka langsung tolak ba'in, artinya
jangan diladeni," kata Waryono Kamis (18/5).
Bimtek ini diikuti sebanyak 262
perwakilan pondok pesantren. Sementara total calon penerima sebanyak 1.500
pondok pesantren dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
"Bimtek ini menjadi momentum yang
tepat untuk menjalin sinergitas sekaligus meningkatkan kapasitas bisnis dan mindset entreperenurship di
pesantren," sambung Waryono.
Asisten Staf Khusus Presiden, Romzi
Ahmad juga memastikan agar terwujudnya bebas Pungli dan bebas potongan pada
proses pencairan Bantuan Inkubasi kemandirian pesantren.
“Apabila ada yang menjadi oknum yang
meminta presentase atas jasa pencairan bantuan Inkubasi Kemandirian Pesantren,
maka laporkan kepada kami. Kami akan tindaklanjuti," kata Romzi Ahmad.
Romzi Ahmad juga menambahkan bahwa
indikasi adanya pungutan liar (pungli) merupakan pengkhianatan atas visi
mengangkat harkat dan martabat pesantren.
"Mari kita bersama-sama sukseskan
proses bantuan pesantren ini. Semoga langkah baik untuk membangun pesantren di
Indonesia senantiasa mendapat kemudahan," tandas Romzi. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.