Bogor, Anetry.Net - Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di wilayah Bogor Raya semakin masif dilaksanakan.
Jumlah satuan pendidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga menengah yang mendaftar untuk menjalankan Kurikulum Merdeka terus meningkat. Berbagai program dan payung hukum disiapkan untuk mengakselerasi pelaksanaan IKM di wilayah tersebut.
Di Kota Bogor, secara umum IKM sudah diterapkan 100 persen di seluruh satuan
pendidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga menengah. Pemerintah
Kota Bogor bahkan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar untuk
menyukseskan pelaksanaan IKM.
"Kami juga mencoba menyiapkan peraturan daerah untuk mempercepat dan
mengakselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka," kata Wakil Wali Kota
Bogor, Dedie A. Rachim saat menerima kunjungan dari Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rangka Press Tour
terkait Festival Kurikulum Merdeka, di Pendopo Balai Kota Bogor, Selasa
(16/05).
Menurut Dedie, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sangat serius dan mendukung
Implementasi Kurikulum Merdeka. Kebijakan tersebut dinilai telah sejalan dengan
sejumlah program Pemkot Bogor, salah satunya program pembangunan karakter
yang sedang digalakkan oleh Pemkot Bogor di sekolah-sekolah.
"Kami ingin pembangunan karakter dimulai sedini mungkin," kata
Didie.
Implementasi Kurikulum Merdeka lanjut Didie, tidak hanya menekankan pada aspek
akademis semata. Merdeka Belajar melalui Kurikulum Merdeka ini dapat memberikan
kesempatan kepada siswa lebih bisa mengeksplorasi potensi dan kemampuan
siswa dalam berbagai bidang selain pada penguasaan sisi akademis yang akan
menjadi aset yang sangat berharga untuk menyongsong Indonesia Emas.
"Merdeka Belajar adalah terbangunnya siswa-siswi berkarakter untuk menuju
Indonesia Emas 2045," kata Didie.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SDN Bubulak 3, Erawati
yang ikut berbagi terkait praktik baik Implementasi Kurikulum Merdeka di
sekolahnya. Menurut Erawati, sekolahnya sudah menerapkan IKM sejak tahun 2021
lalu dan telah membawa dampak positif terhadap siswa dan sekolah.
Erawati mencontohkan adanya kegiatan ekstrakurikuler marawis hingga pencak
silat untuk mewadahi kreativitas siswa. Sebagai bagian dari IKM, awalnya
kegiatan ekstrakurikuler tersebut memang kurang diminati, akan tetapi seiring
waktu SDN Bubulak bahkan berhasil menorehkan prestasi hingga tingkat nasional
melalui kegiatan ekstrakurikuler pencak silat.
“Sekolah kami sekolah kecil, akan tetapi kami ingin maju dengan implementasi
Kurikulum Merdeka ini,” kata Erawati.
Erawati juga mengaku pihaknya selalu berkolaborasi dengan para kepala sekolah
lainnya serta pihak Dinas Pendidikan kota Bogor dalam Implementasi Kurikulum
Merdeka.
Mewakili Kemendikbudristek, Kepala BBPMP, Sri Wahyuningsih
mengapresiasi capaian implementasi kurikulum merdeka di Kota Bogor
yang dinilai mampu melampaui ekspektasi yang diharapkan. "Jadi
capaiannya sudah sangat bagus, tinggal perlu dilengkapkan saja," ujar Sri
Wahyuningsih.
Menurut Bu Ning, sapaan akrab Sri Wahyuningsih, dipilihnya Kota Bogor untuk
melaksanakan Press Tour karena menjadi salah satu kota yang menerapkan
implementasi kurikulum merdeka secara menyeluruh dan berada di urutan keempat
se-Jawa Barat.
"Jadi ada enam indikator penerapan Merdeka Belajar dan mengajar ini. Salah
satunya adalah bagaimana setiap wilayah dapat melakukan upaya peningkatan
terhadap program di sekolahnya, karena ini salah satu strategi meningkatkan
mutu pendidikan," katanya.
Sebelumnya, tim Kemendikbudristek juga melakukan press tour di Kabupaten Bogor
dan beraudiensi dengan Pemda Kabupaten Bogor yang diwakili oleh Sekretaris
Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Hartono Anwar.
Pada kesempatan tersebut, Hartono Anwar menyampaikan bahwa selalu terjadi
peningkatan IKM di wilayahnya. Hanya saja memang, ada sejumlah kendala yang
masih dihadapi, salah satunya adalah terkait banyaknya kepala sekolah yang
berstatus Pelaksana tugas (Plt.).
Selain itu, tantangan lain yaitu penggunaan
aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang masih belum maksimal.
Saat ini, di Kabupaten Bogor sendiri ada 1.371 satuan pendidikan
dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga menengah yang mendaftar untuk
menjalankan Kurikulum Merdeka di tahun 2023. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
secara masif di tahun kedua tersebut dilaksanakan secara mandiri sesuai
kesiapan penyelenggara pendidikan.
source: Kemdikbud editor: redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.