Waspada, Ada Surel Palsu Seolah dari Google yang Curi Data Pribadi - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 25 April 2023

Waspada, Ada Surel Palsu Seolah dari Google yang Curi Data Pribadi

Jakarta, Anetry.NetPara pengguna internet diperingatkan untuk segera menghapus dan melaporkan email yang seolah berasal dari Google, yang isinya adalah penawaran hadiah, karena si pengguna telah membantu mereka mencapai tonggak penting perusahaan.

 

Ilustrasi email. (Pixabay)

Salah satu versi dari email Google palsu yang diunggah di internet terkesan memberi ucapan selamat karena si penerima telah membuat Google Search diakses 18,25 miliar kali.

 

Mengutip 7news.com.au, email tersebut juga mengklaim Google akan memberikan hadiah untuk tiap pencarian ke 10 juta kali. Email palsu tersebut juga memberi sejumlah instruksi untuk diikuti, termasuk agar si pengguna memberi informasi pribadi, agar mereka bisa menukar hadiahnya.

 

Google pun memperingatkan, setiap email atau iklan apa pun yang menawarkan hadiah ke si pengguna adalah palsu belaka. Laman dukungan Google menyebut, pihaknya tidak menyelenggarakan undian, lotere, atau program sejenisnya. Selain itu, Google juga menyarankan pengguna untuk melaporkan segala email seperti di atas sebagai spam.

 

Ini bukan pertama kalinya nama Google dicatut untuk mengirimkan pesan atau email penipuan. Sebelumnya di masa lalu, sejumlah penipuan yang mengaku sebagai Google dikirimkan ke Gmail dan akun email lain. Termasuk di antaranya email yang meminta pembayaran atas penggunaan layanan Google Maps, dan lainnya.

 

Perusahaan menyarankan pengguna, ada banyak tanda yang bisa membantu pengguna menentukan apakah sebuah email merupakan penipuan atau bukan.

 

"Penipuan kerapkali dirancang untuk menciptakan seolah sesuatu adalah hal yang mendesak. Oleh karenanya, luangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan dan pikirkan baik-baik (apakah email tersebut masuk akal)," kata seorang perwakilan Google.

 

Google juga memperingatkan bahwa tidak ada perusahaan terkenal yang meminta bayaran atas layanan yang seharusnya bersifat gratisan atau meminta data pribadi pengguna.

 

"Tidak ada orang atau agensi terkemuka yang akan meminta pembayaran atau informasi pribadi Anda, saat itu juga," katanya. (liputan6)

Jakarta, Anetry.NetPara pengguna internet diperingatkan untuk segera menghapus dan melaporkan email yang seolah berasal dari Google, yang isinya adalah penawaran hadiah, karena si pengguna telah membantu mereka mencapai tonggak penting perusahaan.

 

Salah satu versi dari email Google palsu yang diunggah di internet terkesan memberi ucapan selamat karena si penerima telah membuat Google Search diakses 18,25 miliar kali.

 

Mengutip 7news.com.au, email tersebut juga mengklaim Google akan memberikan hadiah untuk tiap pencarian ke 10 juta kali. Email palsu tersebut juga memberi sejumlah instruksi untuk diikuti, termasuk agar si pengguna memberi informasi pribadi, agar mereka bisa menukar hadiahnya.

 

Google pun memperingatkan, setiap email atau iklan apa pun yang menawarkan hadiah ke si pengguna adalah palsu belaka. Laman dukungan Google menyebut, pihaknya tidak menyelenggarakan undian, lotere, atau program sejenisnya. Selain itu, Google juga menyarankan pengguna untuk melaporkan segala email seperti di atas sebagai spam.

 

Ini bukan pertama kalinya nama Google dicatut untuk mengirimkan pesan atau email penipuan. Sebelumnya di masa lalu, sejumlah penipuan yang mengaku sebagai Google dikirimkan ke Gmail dan akun email lain. Termasuk di antaranya email yang meminta pembayaran atas penggunaan layanan Google Maps, dan lainnya.

 

Perusahaan menyarankan pengguna, ada banyak tanda yang bisa membantu pengguna menentukan apakah sebuah email merupakan penipuan atau bukan.

 

"Penipuan kerapkali dirancang untuk menciptakan seolah sesuatu adalah hal yang mendesak. Oleh karenanya, luangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan dan pikirkan baik-baik (apakah email tersebut masuk akal)," kata seorang perwakilan Google.

 

Google juga memperingatkan bahwa tidak ada perusahaan terkenal yang meminta bayaran atas layanan yang seharusnya bersifat gratisan atau meminta data pribadi pengguna.

 

"Tidak ada orang atau agensi terkemuka yang akan meminta pembayaran atau informasi pribadi Anda, saat itu juga," katanya. (liputan6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad