Yogyakarta, Anetry.Net – Menyikapi komentar di media sosial terkait dugaan oknum peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berisi kemarahan terhadap warga Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengimbau agar warga Muhammadiyah agar tetap bijak, dewasa.
“Kami mengimbau agar warga tidak
terpancing dengan berbagai cemoohan, sinisme, tudingan, hujatan, kritik yang
menyerang, hingga ada oknum yang mengancam secara fisik terkait perbedaan
pelaksanaan idul fitri 1444 H,” tutur Dadang Kahmad pada Senin (24/4) dikutip dari
website resmi Muhammadiyah.
Ia menambahkan, Muhammadiyah sudah kenyang pengalaman diperlakukan
negatif atau buruk seperti itu sepanjang perjalanan sejarahnya hingga kini.
“Dulu ketika Kyai Ahmad Dahlan
memelopori arah kiblat yang benar secara syariat dan ilmu disikapi serupa,
dituding kafir dan dirobohkan masjid yang dibangunnya di Kauman. Kini perangai
serupa tertuju ke Muhammadiyah oleh orang-orang yang boleh jadi berilmu,
mungkin karena merasa benar sendiri atau memang bersikap kerdil yang tentu tak
sejalan dengan khazanah dunia ilmu dan akhlak Islam,” jelas Dadang.
Dadang mengajak kepada para pihak yang
tak sejalan dengan pandangan keislaman Muhammadiyah agar kedepankan akal sehat,
sikap ilmiah yang objektif, dan keluhuran adab Islam layaknya orang beragama
dan berilmu.
“Bila di negeri ini para petinggi negeri
selama ini begitu gencar menyuarakan moderasi dan toleransi dalam beragama dan
berbangsa serta ajakan jangan radikal dan intoleran, maka Muhammadiyah hanya
ingin bukti apakah hal tersebut dipraktikkan secara autentik dan nyata, bukan
hanya ditujukan kepada pihak lain, tetapi di lingkungan sendiri-sendiri agar
tidak sekadar retorika dan sepihak seperti pepatah “Kuman di seberang lautan tampak,
Gajah di pelupuk mata tak tampak” atau pepatah lain “Tiba di mulut dimuntahkan,
Sampai di perut dikempiskan,” tegasnya.
“Muhammadiyah secara organisasi tetap
elegan dalam menyikapi sikap maupun pernyataan negatif seputar perbedaan idul
fitri karena sudah biasa dan terbiasa,” imbuh Dadang.
Dadang mengimbau kepada seluruh warga
Muhammadiyah agar tidak bersikap yang sama dengan mereka yang kerdil pemikiran
dan sikapnya dalam beragama dan berbangsa. Tunjukkan bahwa warga Muhammadiyah
berkeadaban, berilmu, berbangsa, dan bahkan beragama lebih baik di dunia nyata.
“Bila dari pernyataan-pernyataan buruk
orang-orang itu terhadap Muhammadiyah ada yang sudah melewati batas dan dapat
masuk ke ranah hukum, tentu jalan hukum itu selalu terbuka untuk dilakukan
sejalan dengan koridor yang dijamin konstitusi dan terhormat dalam berbangsa.
Sekali lagi warga Muhammadiyah agar tetap mengedepankan pemikiran dan sikap
luhur, serta tidak mengambil langkah sendiri-sendiri,” jelas Dadang.
Terakhir, Dadang bergarap kepada para
elite negeri dan cerdik cendekia untuk bersama-sama menciptakan suasana
beragama dan berbangsa yang lebih kondusif dan bermartabat luhur, seraya
menjauhkan diri dari hal-hal tidak atau kurang terpuji yang dapat meretakkan
hidup berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia milik bersama. (ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.