Jakarta, Anetry.Net – Pada Kamis (20/4) akan terjadi gerhana Matahari yang bisa disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Gerhana Matahari di penghujung Ramadan
ini adalah gerhana hybrid, yaitu terjadinya dua jenis gerhana dalam waktu yang
sama. Gerhana yang dimaksud adalah gerhana Matahari total dan gerhana Matahari
cincin. Suatu tempat akan mengalami gerhana Matahari total dan di tempat lain
mengalami gerhana Matahari cincin. Untuk wilayah Indonesia akan mengalami
gerhana total dan sebagian.
Gerhana total bisa disaksikan di daerah
mulai dari sebelah timur pulau Timor dan daerah Biak, Papua. Dan hampir seluruh daerah
di Indonesia akan mengalami gerhana sebagian kecuali sebagian kecil daerah Aceh
utara.
Waktu terjadinya gerhana setiap tempat berbeda-beda.
Karena perjalanan Matahari dan Bulan berbeda antara satu tempat dengan tempat
lain. Hal ini perlu dicermati untuk menentukan kapan waktu mengamati gerhana
dan waktu melaksanakan salat gerhana.
Untuk memudahkan masyarakat dalam
mengamati gerhana Matahari, BMKG telah menyediakan data gerhana untuk setiap
kabupaten di seluruh Indonesia. Data tersebut berisi durasi gerhana,
awal/puncak/akhir gerhana, serta magnitudo gerhana. Contohnya adalah data untuk
kabupaten Sleman, kontak awal pukul 09:26 WIB, puncak gerhana 10:48 WIB, dan
akhir gerhana 12:16 WIB.
Melalui data tersebut gerhana bisa
diamati dan penentuan waktu salat gerhana juga bisa dilakukan. Misalnya
melaksanakan salat mulai dari waktu puncak gerhana.
Untuk daerah lain bisa menggunakan data
yang telah disediakan oleh BMKG ini untuk keperluan pengamatan dan pelaksanaan
salat gerhana. Datanya bisa diunduh di tautan berikut ini: Gerhana_Matahari_Hibrid_20_April_2023.pdf
(bmkg.go.id) (Ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.