Benarkah Guru Penggerak Itu Hebat? Nova: Jangan Bikin Kasta di Dunia Guru - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 13 April 2023

Benarkah Guru Penggerak Itu Hebat? Nova: Jangan Bikin Kasta di Dunia Guru


Pekalongan, Anetry.Net
– Perkembangan dunia pendidikan dengan segala bentuk peraturan dan terobosannya, makin hari makin banyak.

 

Apalagi, sejak kepemimpinan Nadiem Makarim di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi  (Kemdibudristek), melahirkan kebijakan-kebijakan berepisode. Dan salah satu program kementerian di bawah kendali Nadiem itu adalah program Guru Penggerak (GP) melalui Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 Tentang Guru Penggerak.

 

Menurut Kemdikbudristek, Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

 

Belakangan, kebijakan dari Kemdikbudristek seolah mengkultuskan program ini. Sehingga sebagian dari guru di daerah-daerah, menganggap bila dirinya tidak lolos GP, maka itu adalah kiamat bagi kariernya di profesi tersebut.

 

Melihat hal itu, Nova Indra, pimpinan lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati, saat dimintai pendapat sekaitan Guru Penggerak melalui sambungan telepon mengatakan, program yang dibuat Nadiem itu kini membuat dunia guru berkasta-kasta.

 

“Satu sisi terobosan tersebut cukup baik untuk menggenjot guru agar lebih maju, namun di sisi lain dengan menganak emaskan mereka yang lolos Guru Penggerak, maka ini adalah langkah yang salah,” tegas Nova.

 

Menurut pria berdarah Melayu itu, sejak adanya program Guru Penggerak hingga saat ini, dunia guru seolah diberi kelas maya. Bagi mereka yang lolos GP, seolah itu adalah kaum ‘priyayi’ nya profesi guru.

 

“Telah muncul eksklusivitas di dunia guru dengan adanya guru penggerak. Padahal, kita bisa lihat di daerah siapa-siapa yang lolos program tersebut. Bagaimana kualitasnya, kepemimpinannya, komunikasinya, dan segala bentuk peran yang diharapkan dari seorang GP. Banyak yang tidak mampu apa-apa,” jelas Nova lagi.

 

Kita, sambungnya, hanya bisa berharap dunia pendidikan akan lebih baik ke depan melalui niat baik para pendidik yang terus melakukan tugasnya dari hati, bukan karena merasa sudah jadi kaum ‘priyayi’ di kalangan guru.

 

“Program Guru Penggerak bukan segalanya, jangan anggap dengan menjadi GP seorang guru sudah sampai di level tertinggi pencapaian kariernya dan merasa sudah hebat,” pungkasnya. (*/ist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad