Jakarta, Anetry.Net – Pembelajaran berdiferensiasi menjadi penekanan utama dalam Kurikulum Merdeka. Artinya, pembelajaran dihadirkan sesuai kemampuan dan kebutuhan siswa.
Guru harus memutar akal untuk
menjalankan pembelajaran berdiferensiasi. Salah satunya, mempelajari gaya
belajar peserta didik.
Sebelum melihat gaya siswa, guru dapat membuat
rancangan terlebih dahulu. Pada jenjang PAUD misalnya, ini
langkah-langkah yang bisa dilakukan guru.
"Kalau kita untuk pembelajaran
berdiferensiasi pertama petakan kebutuhan siswa," ungkap Guru PAUD Terpadu
Negeri Assyifa Banten, Nurmahdiah, dalam webinar Akbar Direktorat SMK, Rabu (26/4) lalu.
Setelah peta telah dibuat, barulah
konten dipersiapkan. Konten dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa. "Untuk
konten semua saya berikan materinya sama. Tapi dibedakan dengan gaya
belajarnya," ungkap dia.
Nurmahdiah menjelaskan tiga gaya
pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan di PAUD. Pertama, auditori. "Jadi,
pembelajaran disampaikan untuk anak yang senang mendengarkan, saya bacakan
cerita-cerita anak misalnya, dongeng," paparnya.
Kedua, gaya visual. Murid mendapatkan
pembelajaran melalui tampilan dari monitor berupa gambar atau video. Ketiga, gaya
kinetik. Ini khusus bagi anak yang tidak bisa diam di dalam kelas untuk
kemudian diajak ke lingkungan luar sekolah belajar apa yang ada di sekitarnya.
"Kemudian ini kita evaluasi dan
kita refleksi. Supaya nanti kita tahu apa yang belum tercapai dan akan kita
lakukan di pembelajaran berikutnya," tuturnya. (medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.