Jakarta, Anetry.Net – Direktorat PD Pontren Kemenag akan gelar ujian pendidikan kesetaran santri pesantren salafiyah.
Ujian kesetaraan akan digelar pada tiga
jenjang pendidikan, yaitu: Ula (setingkat SD/MI), Wustha (setingkat SMP/MTs),
dan Ulya (setingkat SMA/MA). Peserta ujian adalah para santri Pendidikan
Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS).
Ini adalah layanan pendidikan melalui
jalur pendidikan non-formal bagi masyarakat, khususnya santri berusia 6 - 24
tahun. Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur mengatakan, ujian
kesetaraan tahun ini akan diikuti 59.852 Santri. Prosesnya harus mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan sehingga diperlukan rumusan kisi-kisi dan juknis
dalam pelaksanaannya.
“Kesemuanya harus memenuhi standar
nasional pendidikan. Hal itu diwujudkan dalam soal ujian pada mata pelajaran
umum tanpa menghilangkan ciri khas pondok pesantren salafiyah. Perwujudannya
juga termasuk dalam soal ujian pada mata pelajaran Dirasah Islamiyah,” tegas
Waryono, Selasa (28/2).
Menurutnya, ujian pada PKPPS ini akan
diselenggarakan mulai Maret hingga Mei 2023 sesuai dengan jenjangnya. Untuk
jenjang Ulya, ujian digelar 6 - 12 Maret 2023. Mata pelajaran yang diujikan
meliputi mata pelajaran umum dan Dirasah Islamiyah.
Kepala Sub Direktorat Pendidikan
Kesetaraan pada Direktorat PD Pontren, Rahmawati menambahkan, pihaknya saat ini
masih terus melakukan validasi data peserta ujian. Validasi tidak hanya pada
database Kementerian Agama, tetapi juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.
“Validasi data sangat penting sebagai
salah satu cara melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keabsahan lembaga
PKPPS itu sendiri. Tidak luput monitoring keabsahan identitas santri, serta
rekam jejak pembelajarannya selama di PKPPS,” terang Rahmawati.
Untuk ujian kesetaraan tahun 2023,
lanjut Rahmawati, peserta yang telah tervalidasi di data EMIS Kemenag maupun
data Kemendikbudristek berjumlah 59.852 santri. Mereka tersebar pada tiga
jenjang, yaitu 17.844 santri Ulya, 37.693 santri Wustha, dan 4.315 santri
Ula.
“Jumlah ini mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2022,” sebutnya.
Penyusun kisi-kisi dan Juknis ujian
kesetaraan tahun 2023 melibatkan Forum Komunikasi PKPPS Indonesia. Sedangkan
kendali mutu pelaksanaan ujian dilakukan oleh Direktorat PD Pontren sendiri.
Pengendalian tersebut mencakup kendali mutu isi, proses, dan penilaian.
“Tidak hanya mutu soal-soalnya saja,
tetapi juga untuk memunculkan kekhasan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pondok pesantren salafiyah di Indonesia,” tandasnya. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.