Jakarta, Anetry.Net – Peran teknologi dalam dunia pendidikan di Indonesia sangatlah besar. Salah satunya adalah dalam bidang ilmu Linguistik Terapan, salah satu cabang linguistik yang membahas terkait penerapan berbagai penemuan ilmiah di bidang linguistik.
Bidang ilmu Linguistik Terapan memiliki tujuan
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bahasa di dalam masyarakat.
Dosen Faculty of Humanities, Binus
University Prof. Dr. Dra. Clara Herlina Karjo, M.Hum., yang baru saja
dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Linguistik Terapan pada Jumat,
10 Maret 2023 mengemukakan pentingnya teknologi dalam Linguistik Terapan.
Dalam orasi ilmiah yang berjudul Affordances of Technology in the Study and
Practice of Applied Linguistics, Clara menggagas bahwa Linguistik Terapan
adalah bidang studi yang dapat menjembatani kesenjangan antara teori linguistik
dan masalah terkait bahasa di dunia nyata.
Ia membagi penerapan Linguistik Terapan
dalam 3 cakupan, yaitu penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa, penggunaan
teknologi dalam pembelajaran bahasa, dan penggunaan teknologi penelitian
terkait bahasa.
Penggunaan teknologi dalam bidang
pengajaran bahasa telah menjadi semakin penting, terutama selama pandemi Covid-19 ketika e-learning menjadi solusi yang harus
diadopsi oleh banyak institusi pendidikan.
“Meskipun beberapa praktisi Linguistik
Terapan mungkin merasa tidak nyaman, penggunaannya teknologi tidak dapat
dihindari dalam semua praktek dan studi Linguistik Terapan. Penggunaan
teknologi membantu meningkatkan pengalaman belajar siswa dengan menawarkan
interaksi yang lebih personal dan penggunaan multimedia”, tutur Prof.
Clara.
Dalam hal pembelajaran bahasa, teknologi
komputer telah terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari generasi mahasiswa,
yang dikenal sebagai "digital
natives", yang sudah akrab dengan teknologi komputer sejak lahir.
Dampak dari teknologi komputer dapat
dijelaskan menggunakan tiga metafora yang membentuk cara siswa memandang
teknologi dalam pembelajaran mereka: Komputer sebagai tutor, cepat komputer
sebagai alat, dan komputer sebagai media.
Dia menambahkan, teknologi telah
memungkinkan pengembangan penelitian baru dan inovatif, seperti linguistik
corpus, analisis wacana digital, dan terjemahan mesin. Dalam praktiknya,
teknologi membantu mempercepat dan memudahkan analisis data, meningkatkan
akurasi hasil, dan memungkinkan pengumpulan data dalam jumlah besar dengan
cepat.
Teknologi juga berperan dalam penelitian
terkait bahasa yang seringkali bersinggungan dengan disiplin ilmu lain, seperti
pada penelitian linguistik forensik yang merupakan bentuk penelitian berbasis
bahasa yang berkaitan dengan masalah hukum.
Penelitian linguistik korpus yang
merupakan studi linguistik atas sampel bahasa lisan dan tulisan dalam jumlah
besar yang dapat dibaca dan dianalisa menggunakan komputer dan teknologi
korpus.
Penelitian dalam terjemahan mesin melibatkan
penerjemahan teks tertulis atau lisan dari satu bahasa ke bahasa lain dengan
menggunakan mesin penerjemah penelitian fonetik dan fonologi yang mempelajari
bunyi ujaran dan pola bunyi dalam bahasa yang dapat dilakukan dengan
menggunakan metode eksperimental.
Teknologi yang digunakan adalah alat
penganalisa bunyi, misalnya untuk mengidentifikasi penempatan tekanan leksikal
pada kata kata. Penelitian dalam wacana digital (Digital Discourse) meneliti
bagaimana wacana digital yang bersifat multimodal dan multisemiotik digunakan
untuk mengidentifikasi identitas, aktivitas, dan ideologi di dunia digital.
Riset Linguistik Terapan yang
menggunakan teknologi juga dapat dikategorikan sebagai riset humaniora digital
riset Linguistik Terapan berupaya menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan
dengan bahasa. Tujuannya, memberi solusi teknologi atas permasalahan bahasa di
dunia nyata.
Ia menyarankan, untuk menghasilkan
dampak yang lebih besar, penelitian Linguistik Terapan harus dilakukan secara
kolaboratif dengan disiplin ilmu lain. (medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.