Mencicipi Jajanan Legendaris di Pasar Ramadan Kauman Yogya - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 28 Maret 2023

Mencicipi Jajanan Legendaris di Pasar Ramadan Kauman Yogya

Yogyakarta, Anetry.Net Di salah satu gang daerah Kauman Yogyakarta, digelar Pasar Ramadan yang menjajakan aneka rupa menu berbuka puasa.

 

Pedagang sedang menjajakan makanan di Pasar Sore Ramadan Kauman, belum lama ini. (Adit Bambang Setyawan/Joglo Jogja)


Salah satu menu yang sangat legendaris dan menjadi ciri khas di Pasar Sore Ramadan Kauman adalah jajanan kicak. Karena, makanan ini hanya ditemukan selama bulan puasa saja. “Setiap bulan puasa, saya selalu berjualan di sini. Mengisi waktu sekaligus mendapat tambahan pemasukan karena sehari-hari saya berjualan soto di sekolah,” kata salah satu penjual kicak, Ginah, Minggu kemarin.

 

Salah satu penganan yang dijualnya adalah kicak yang dibuatnya sendiri. Satu bungkus kicak dibandrol dengan harga Rp 4 ribu saja.

 

Kicak yang dibuatnya ditempatkan di wadah plastik kecil transparan yang diberi alas daun pisang. Alas daun pisang digunakan untuk membedakan kicak yang dibuatnya sendiri dengan kicak titipan dari orang lain.

 

Jajanan ini terbuat dari ketan yang ditanak dan kemudian ditumbuk hingga menjadi jadah. Penyajiannya dengan taburan kelapa parut dan gula pasir. Vanili, daun pandan, serta sepotong kecil buah nangka ditambahkan untuk menambah cita rasanya.

 

Salah satu pembeli, Widya mengatakan, kicak sangat cocok dijadikan makanan untuk berbuka puasa. Karena jajanan itu, memiliki rasa manis dan gurih dengan porsi yang tidak terlalu besar. “Rasanya enak. Kicak ini jadi jajanan takjil yang nikmat,” ungkapnya.

 

Ada puluhan pedagang yang menjajakan kicak di sana. Namun pelopor pembuat kicak di Kauman diyakini adalah Sujilah atau dikenal dengan nama Mbah Wono. Kicak dengan resep asli warisan Mbah Wono tetap dapat dinikmati oleh pembeli dengan mendatangi salah satu rumah yang juga berada di Gang Kauman. Rumah yang di bagian depannya menggunakan dinding bambu tersebut selalu ramai dijejali pembeli yang ingin menikmati keaslian resep kicak.

 

Meskipun demikian, pembeli harus datang lebih awal jika ingin menikmati kicak Mbah Wono. Karena kicak sudah akan ludes terjual sebelum pukul 17.00 meskipun setiap hari ada 12 kilogram ketan yang dimasak.

 

Dari pantauan wartawan, para pengunjung sangat antusias untuk memadati pasar sore Ramadan itu. Selain kicak kudapan legendaris lainnya tentu juga banyak berjejer di stand-stand pasar sore itu. Mulai dari makanan tradisional hingga makanan modern tersedia disana. (joglojateng)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad