Kerukunan Umat di Bumi ‘Serengkuh Dayung Serentak Ke Tujuan’ - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Rabu, 29 Maret 2023

Kerukunan Umat di Bumi ‘Serengkuh Dayung Serentak Ke Tujuan’

Jambi, Anetry.Net – Tanjung Jabung Barat  atau disebut bumi “Serengkuh Dayung Serentak Ke Tujuan” adalah salah kabupaten di Provinsi Jambi.

 

Empat rumah ibadah di Kecamatan Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat, Jambi. (Kemenag)


Jarak antara ibu kota provinsi dengan Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal) sekitar 3,5 - 4 jam perjalanan darat. Luas wilayahnya 5.009,82 km² dengan populasi 323.240 jiwa, berdasarkan data 2021.

 

Di daerah ini, terdapat fakta potret keberagaman dan kerukunan antar umat beragama. Mereka hidup harmonis dan saling rukun. Bahkan, di Desa Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, tidak jauh dari Kantor Kementerian Agama Kab. Tanjung Jabung Barat, terdapat beberapa rumah ibadah berlainan agama (Masjid, Gereja, Vihara, Klenteng).

 

Ada juga Pondok Pesantren Albaqiyatush Shalihat dan Riyadusshalihin yang saling berdekatan. Desa Sungai Nibung pun telah dicanangkan sebagai Desa Kerukunan Umat Beragama tingkat Provinsi Jambi.

 

Selain itu, di Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebing Tinggi, juga terdapat Kampung Pancasila. Nama Pancasila mencerminkan kebenekaragaman masyarakat di sana, baik agama dan suku, namun tetap satu, Indonesia.

 

Kerukunan di wilayah ini tentu tidak lepas dari peran Kementerian Agama Kab. Tanjung Jabung Barat dalam menyemai penguatan Moderasi Beragama. Melalui Seksi Bimas Islam dan Kantor Urusan Agama Kecamatan, jajaran Kementerian Agama di sana terus berupaya menguatkan ‘paham keagamaan yang moderat’, tidak hanya untuk ASN saja namun juga kepada masyarakat.

 

Hal itu antara lain dilakukan dengan mengoptimalkan peran Penyuluh Agama, PNS maupun Non PNS, di wilayah kerjanya masing-masing.

 

Keberadaan Desa/Kelurahan Sadar Kerukunan adalah fakta akan hasil kerja keras dan sinergi Kemenag dengan masyarakat dalam merawat keguyuban.

 

Berdirinya berbagai tempat ibadah umat beragama secara berdampingan di Kelurahan Sungai Nibung, serta terbentuknya Kampung Pancasila atas prakarsa masyarakat adalah fakta lainnya. Kawasan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalin kerukunan dan toleransi antar umat beragama.

 

Nilai dan praktik toleransi antar umat beragama (paham moderasi beragama) di kawasan ini seakan tumbuh natural (alamiyah). Sebab, nilai-nilai tersebut tumbuh atas kesadaran masyarakat (bottom up), bukan semata karena kebijakan (top down).

 

Kesadaran masyarakat yang berpadu dengan kinerja penyuluh mampu menggerakan mereka untuk terus merajut dan merawat kehidupan yang rukun dan saling menghargai. (kemenag)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad