Jakarta, Anetry.Net – Merdeka Belajar Episode ke-24 dengan topik Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan didukung Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim,
dalam sambutannya mengatakan, pentingnya penguatan transisi ini didasari fakta
bahwa usia lahir sampai delapan tahun adalah usia yang sangat penting dalam
mengembangkan kemampuan fondasi anak.
“Sehingga kali ini, kami ingin mengajak
Bapak/Ibu untuk bergotong-royong bersama dalam Gerakan Transisi PAUD ke SD yang
menyenangkan. Gerakan bersama ini bertujuan untuk melindungi hak anak-anak kita
untuk bertumbuh, berproses, dan dihargai baik di lingkungan satuan pendidikan,
maupun di rumah,” ujar Nadiem, di Jakarta, pada Selasa (28/3) lalu.
Hadir dalam kesempatan ini, Sekretaris
Jenderal Kementerian Agama, Nizar, memberikan dukungan penuh terhadap
peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-24. Menurutnya, gerakan ini memiliki
makna yang besar terhadap anak-anak, khususnya siswa anak usia PAUD dan SD
kelas awal agar siap secara mental maupun karakter.
“Kami mendukung gerakan ini untuk
mendorong terwujudnya proses transisi pendidikan anak di PAUD menuju SD/MI yang
mulus, sehingga dapat menumbuhkan insan pembelajar sepanjang hayat,” tutur
Nizar.
Staf Ahli Menteri Bidang Aparatur dan
Pelayanan Publik, Kementerian Dalam Negeri, Zanariah, mengatakan gerakan ini
tentu perlu didukung oleh jajaran pemerintah dari tingkat pusat hingga tingkat
daerah. Hal ini akan memastikan terpenuhinya hak anak dalam mendapatkan proses
pendidikan sesuai dengan porsinya.
“Marilah kepada semua jajaran pemerintah
daerah serta masyarakat, baik orang tua, siswa, maupun guru untuk mendukung
menyukseskan gerakan transisi PAUD ke SD, agar anak-anak kita menjadi anak yang
berkualitas dan berdaya saing global,” ujar Zanariah.
Dalam acara peluncuran Merdeka Belajar
Episode ke-24 ini, berbagai pemangku kepentingan di antaranya Organisasi Aksi
Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), pemerintah daerah,
organisasi masyarakat, serta warga satuan pendidikan PAUD dan SD/MI/sederajat
turut menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan ini.
Ketua Bidang 1 OASE KIM dan Ketua Umum
Dharma Wanita Persatuan (DWP), Franka Makarim, mendorong seluruh organisasi dan
masyarakat untuk bersama-sama menguatkan dan mengadvokasi peran orang tua dan
guru dalam mendidik anak agar menjadi orang yang berdampak bagi nusa dan
bangsa.
“Marilah kita saling mengadvokasi
sekitar kita melalui program yang bisa kita jalankan. Kita bisa mengambil
peran, misalnya sebagai pengurus persatuan orang tua murid atau pengajar di
sekolah, ataupun mempunyai organisasi yang dapat membantu pembelajaran di
sekolah yang menyenangkan,” tutur Franka.
Dalam kesempatan yang sama, Eny Retno,
Penasihat DWP Kementerian Agama, mendukung dalam menyukseskan gerakan Transisi
PAUD ke SD yang Menyenangkan.
“Saya harap akan terciptanya konsepsi
yang sama, pemahaman yang sama tentang penghargaan tumbuh kembang anak yang
berbeda-beda dan memastikan bahwa semua anak ini mendapatkan binaan kemampuan
dasar yang menyeluruh,” ucap Eny.
Kemdikbudristek mengajak seluruh jajaran
untuk turut menyukseskan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Untuk
itu, Kemdikbudristek telah menyediakan seperangkat alat bantu yang dapat
diakses oleh semua elemen pendukung, baik dari unsur pemerintah, satuan
pendidikan, orang tua, mitra pendidikan, serta masyarakat luas.
Alat bantu pembelajaran penguatan
transisi PAUD-SD dapat diakses melalui tautan laman: s.id/transisipaudsd dan
tautan pelatihan mandiri pada Platform Merdeka Mengajar (PMM):
s.id/pmm-transisipaudsd dan s.id/pmm-transisipaudsd-2.
(SP)
Unduh Buku Saku
MB24 di sini.
Unduh Infografik
Merdeka Belajar 24 di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.