Pekalongan, Anetry.Net – Alih fungsi hutan dan degradasi habitat menyebabkan banyak jenis tumbuhan tidak dapat bertahan hidup di habitat alaminya khususnya di Pulau Jawa.
Salah satu jenis tumbuhan terancam punah
yang berada di Pulau Jawa adalah sejenis jeruk lokal dengan nama ilmiah
Pleiospermium littorale (Miq) Tanaka yang dikenal juga dengan nama Limnocitrus
littoralis. Persebaran alami spesies ini hanya ada di Jawa dan Vietnam.
Hasil evaluasi oleh World Conservation Monitoring Centre menunjukan, spesies ini masuk dalam
daftar tumbuhan terancam punah dengan kategori Endangered (genting/terancam)
versi The IUCN Red List of Threatened Species. Pleiospermium littorale dikenal
sebagai jeruk Jepara dan ditemukan pertama kali oleh J.E. Teijsman pada tahun
1854.
Hingga saat ini pelestarian tumbuhan ini
belum berhasil dilakukan secara ex-situ di Indonesia. Upaya pelestarian P.
littorale pernah dilakukan secara in-situ pada tahun 1980-an dengan cara
menanam kembali tumbuhan P. littorale di cagar alam (CA) Keling dan Gunung
Celering di Jepara, Jawa Tengah.
Melalui penelusuran informasi langsung
di BKSDA Propinsi Jawa Tengah, khususnya KPHK Pati Barat di Jepara yang
membawahi CA. Keling dan Gunung Celering didapatkan kesimpulan bahwa upaya
konservasi tersebut belum berhasil.
Para Peneliti Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN) dari Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan
(Trimanto M.Si dan Melisnawati H. Angio M.Si), Pusat Riset Biosistematika dan
Evolusi (Dr. Destario Metusala M. Sc) dan Pusat Riset Hortikultura dan
Perkebunan (Kurniawan Budiarto, PhD) berkolaborasi dalam penelitian dan upaya
konservasi ex-situ Pleiospermium littorale.
Penelitian tersebut terlaksana dengan
pendanaan dari kegiatan rumah program konservasi terancam kepunahan Organisasi
Riset Hayati dan Lingkungan BRIN serta Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi dari
Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN. Penelitian dilakukan di lokasi Jepara
dan beberapa desa di Rembang, Jawa Tengah.
Berbagai studi litelatur dan awetan
herbarium ditelusuri untuk menemukan kembali keberadaan jeruk Jepara. Setelah
melalui perjuangan yang panjang, para peneliti akhirnya berhasil menemukan
keberadaan P. littorale. “Hasil Penjelajahan yang kami lakukan tidak menemukan jeruk ini di
habitat alaminya. Kami juga telah mensurvei Pantai Lasem, Rembang yang
merupakan tempat pertama kali ditemukannya spesies jeruk langka ini tetapi
tidak menemukan keberadaannya di lokasi tersebut.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.