Jayapura, Anetry.Net – Merdeka Belajar Episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, diluncurkan untuk menjawab tantangan rendahnya kemampuan literasi anak-anak Indonesia.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan
Sastra, Muhammad Abdul Khak menjelaskan, bantuan buku kali ini berbeda dengan program
sebelumnya karena tidak hanya memberikan buku, tetapi juga memberikan
pelatihan kepada sekolah, khususnya guru untuk memanfaatkan bantuan tersebut
sebaik semaksimal mungkin.
“Pelatihan yang diberikan itu tentang
bagaimana mengelola buku-buku dan bagaimana memanfaatkan buku-buku itu,”
jelasnya pada dalam webinar Silahturahmi Merdeka Belajar (SMB) yang mengusung
tema "Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia" melalui YouTube Kemdikbud
RI beberapa hari lalu.
“Guru dan siswa diberi kebebasan untuk
memilih bahan bacaan. Urusan yang utama adalah bagaimana anak-anak (tertarik)
membaca dulu. Buku-buku dari Kemdikbudristek telah menempuh serangkaian
penilaian dengan melibatkan kurator yang andal,” tutur Abdul Khak mendorong
optimalisasi pemanfaatan buku bacaan bermutu yang disediakan Kemdikbudristek.
Menanggapi kebijakan Merdeka Belajar
ke-23, Kepala Sekolah SD Vim 3 Kotaraja, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Royke
Tombokan mengatakan bahwa dia sangat mengapresiasi kebijakan Mereka Belajar episode
ke-23 ini karena meringankan sekolah dalam hal biaya pengadaan buku.
“Ini sangat menolong sekolah dalam hal
meringankan biaya, karena pengadaan buku itu bukan hal yang murah,” ungkap
Royke.
“Sebagai kepala sekolah dan guru, mari
kita jadi pelopor untuk meningkatkan literasi Indonesia untuk mencerdaskan
bangsa. Buku adalah jendela dunia, biarkan meereka berkembang demi
kemajuan dan kebanggaan Indonesia,” ucap Royke menambahkan. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.