Jakarta, Anetry.Net – Masyarakat diminta berperan aktif dalam menggunakan media sosial (medsos), khususnya dalam menyaring informasi. Peran tersebut dibutuhkan menghalau hoaks dan memperoleh informasi yang tepat.
"Kita sering menemukan tulisan di
medsos yang sangat tendensius yang dilengkapi bukti bukti tidak tepat, sehingga
informasi-informasi itu sampai kepada masyarakat sebagai informasi yang
salah," kata anggota Komisi I DPR Taufiq R Abdullah di Jakarta,
Senin lalu.
Hal tersebut diungkap Taufiq dalam
diskusi yang diinisiasi Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam diskusi bertajuk 'halau hoaks di ruang digital' itu,
Taufiq meminta masyarakat mewaspadai hoaks yang makin merajalela.
Ketua Dewan Pakar Ikatan Sarjana
Komunikasi Indonesia (ISKI) Yuliandrie Darwis menyebut perlu kehati-hatian yang
ekstra dari masyarakat. Apalagi, 77 persen populasi warga merupakan pengguna
internet.
Yuliandrie meminta pemerintah juga berperang
meningkatkan literasi digital pada masyarakat. Menurut dia, hal tersebut sangat
berpengaruh pada upaya dan peran masyarakat dalam menangkal hoaks.
"Tidak bisa kita pungkiri bahwa hoaks akan berjalan selaras
dengan berkembangnya teknologi digital dan semakin marakanya masyarakat yang
menggunakan perangkat digital untuk berkomunikasi," katanya.
Menurut Yuliandrie, hal tersebut hanya
bisa dicegah melalui peran aktif masyarakat yang telah dibekali literasi
digital. Sehingga, tak tersesat di tengah 'hutan' informasi.
"Menghalau berita hoaks atau yang menyesatkan
agar tidak semakin tersebar luas di masyarkat," ujarnya. (medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.