Kepulauan Riau, Anetry.Net – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kepulauan Riau menjalankan misi kemanusiaan dengan menurunkan Tim SPAB Gabungan ke daerah bencana dan tanah longsor.
Tim yang berjumlah sepuluh orang ini,
berasal dari BPMP Provinsi Kepulauan Riau, BGP Provinsi Kepulauan Riau, dan
Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau. Tim SPAB bertugas memberikan bantuan
psikologi awal bagi korban bencana terutama yang menimpa peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan.
Pelepasan Tim SPAB Gabungan dilaksanakan
dalam apel pelepasan yang bertempat di Kantor BPMP Provinsi Kepulauan Riau,
Jalan Ceruk Ijuk, Toapaya, Bintan, pada Rabu lalu. Tim diberangkatkan pada malam hari pukul
19.00 WIB dengan menggunakan KMP Bahtera Nusantara dari Pelabuhan Tanjung Uban
(Bintan) menuju Serasan (Natuna). Tim menempuh perjalanan selama tiga hari tiga
malam, dan telah tiba di lokasi pada Jumat, pukul 19.30 WIB.
Kepala BPMP Provinsi Kepulauan Riau,
Warsita, dalam apel pelepasan mengatakan Tim SPAB Gabungan dikoordinasikan oleh
BPMP dengan melibatkan tim dari Balai Guru Penggerak dan Kantor Bahasa Provinsi
Kepulauan Riau.
“Tim yang diturunkan bertugas memetakan
warga satuan pendidikan yang terdampak dan memberikan bantuan psikologi kepada
mereka. Kita menurunkan Psikolog BPMP dan Tim SPAB BPMP yang sudah
berpengalaman dan pernah terjun di wilayah Gempa Cianjur akhir tahun lalu,”
ujar Warsita pada Jumat lalu.
Bencana banjir dan tanah longsor yang
terjadi di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan
Riau pada Senin 6 Maret 2023 lalu menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat
setempat. Longsor terjadi sekitar pukul 11.00 WIB ketika hujan deras mengguyur
Pulau Natuna. Kecamatan Serasan dan Serasan Timur adalah wilayah yang berada di
Pulau Serasan, gugusan Pulau Natuna.
Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna
menetapkan masa tanggap darurat mulai 6 Maret 2023 hingga masa perpanjangan
pada 31 Maret 2023. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Natuna per hari Rabu, 15 Maret 2023, pukul 20.00 WIB, korban
meninggal dunia sebanyak 50 orang dan korban hilang lima orang. Korban
meninggal di antaranya adalah kepala sekolah, guru, dan siswa.
Menurut Warsita, BGP Provinsi Kepulauan
Riau menurunkan dua orang pengajar praktik yang berada di Ranai, Ibukota
Kabupaten Natuna. Sedangkan Kantor Bahasa Kepulauan Riau menugaskan tim
literasi untuk bergabung dengan Tim SPAB BPMP Provinsi Kepulauan Riau.
Tim SPAB Gabungan bertugas di lokasi
bencana selama tujuh hari dan akan diperpanjang sesuai dengan kondisi di
lapangan. (kemdikbud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.