Humbahas, Anetry.Net - Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, kunjungi Humbahas untuk studi tiru pola pembelajaran Matematika gampang, asik dan menyenangkan (Gasing). Meskipun sebelumnya, tim Matematika Gasing Humbahas sudah memberi pelatihan bagi beberapa guru dari Dairi untuk penerapan Matematika Gasing.
“Kunjungan studi tiru
ini dimaksudkan agar secara teknis model gasing dapat dikembangkan di Dairi.
Bukan hanya teknis, tim Dairi juga belajar tentang penganggaran model gasing
hingga akan dicapai,” kata Jonny Pendidikan Humbahas, di ruang kerjanya
beberapa harti lalu.
Jonny berharap
kunjungan itu bisa bermanfaat sehingga pendidikan di Dairi dapat berkembang
terlebih pelajaran matematika diera digitalisasi.
“Kita berharap dengan metode
Gasing anak sekolah di Dairi lebih baik lagi, apalagi menghadapi masa depan
yang sudah pasti lebih kompetitif. Kita juga berharap dengan metode gasing pula
Indonesia bisa lebih baik dikancah dunia menghadapi era digitalisasi yang
pastinya berbasiskan pelajaran matematika,” pungkasnya.
Masih menurut Jonny,
untuk keberhasilan metode Gasing semua pihak (stakeholder) harus memberi dukungan penuh. Mulai pemerintah, tokoh
adat, tokoh agama hingga pemerhati maupun legislatif harus memberikan dukungan
yang konkrit.
“Metode Gasing ini
tidak bisa perankan sendiri tanpa dukungan semua pihak yang berkepentingan (stakeholder). Karena, banyak pihak
terlibat di metode gasing sampai pada Penganggaran untuk mendapatkan hasil yang
baik. Kita berharap stakeholder di Dairi bisa memberi dukungan untuk
keberhasilan Gasing di sana,” pungkasnya.
Sementara Martahan
Panjaitan, Sekretaris Dinas Pendidikan Humbahas mengatakan, studi tiru dinas
pendidikan Dairi juga mendalami proses percepatan Pembelajaran Gasing dari satu
siswa kepada siswa lainnya (Pengimbasan).
“Kita tetap menekankan
pembelajaran gasing harus dimulai dari beberapa siswa dan berharap siswa tadi
akan menjadi influencer Metode Gasing
bagi siswa lainnya. Sepertinya mereka juga setuju dan tertarik dengan model Pengimbasan
itu,” katanya.
Martahan juga berharap
model pengimbasan dilakukan dengan menetapkan siswa yang mampu berkiprah
sebagai influencer Gasing.
“Guru harus memilih
dan menetapkan beberapa siswa dilatih dengan metode Gasing. Dan siswa itu
nantinya disebar pada sekolah lainnya. Model ini sangat efektif dan sudah berhasil
di Humbahas,” tukasnya.(Kontributor: Theo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.