Jakarta, Anetry.Net – Direktorat Jenderal Kebudayaan, memimpin pertemuan Regional Consultation on Culture and Arts Education untuk Asia Pasifik.
Pertemuan untuk kawasan Asia Pasifik ini
dilaksanakan atas kerja sama dengan UNESCO Regional Science Bureau
for Asia and the Pacific di Jakarta yang sukses digelar secara
daring pada 13 hingga 14 Februari lalu.
Pertemuan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari proses
pembahasan Kerangka Pendidikan Seni dan Budaya (Framework for Culture and Arts Education) yang digagas oleh UNESCO
secara inklusif. Kerangka tersebut menjadi landasan bagi pengembangan program
dan kebijakan terkait edukasi seni dan budaya.
Mengawali persidangan, Direktur Jenderal
Kebudayaan Hilmar Farid sebagai pimpinan sidang menjelaskan beberapa topik
pembahasan diskusi.
Topik tersebut antara lain evaluasi
dampak kualitatif dan kuantitatif pada pendidikan seni dan budaya di kawasan
Asia Pasifik; identifikasi masalah, tantangan, dan peluang yang spesifik dengan
konteks di kawasan Asia Pasifik; dan prioritas dalam pengembangan program dan
kebijakan di bidang kebudayaan pada masa mendatang.
“Hasil dari pertemuan-pertemuan di
seluruh kawasan yang berupa rekomendasi ini kemudian akan didiskusikan pada World Conference on Culture and Arts
Education yang akan diselenggarakan oleh UNESCO pada bulan Desember
2023 di Uni Emirat Arab,” ujar Hilmar.
Dalam kesempatan ini, hadir secara
daring mendampingi Dirjen Hilmar, Peng Feng dari Republik Rakyat Tiongkok
sebagai wakil pimpinan sidang, dan Sabina Akzharova dari Kazakhstan sebagai
Rapporteur.
Di samping itu, sebanyak 93 orang ahli
terlibat pada pertemuan daring ini yang mewakili 26 negara Asia Pasifik, empat
institusi/pusat kategori II, dua lembaga swadaya masyarakat yakni Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO (ACCU)
dan National Crafts Council of
Bangladesh, serta tiga organisasi internasional yaitu ASEAN, Secretariat of the Pacific Community (SPC),
dan Southeast Asian Regional Centre
for Archaeology and Fine Arts (SEAMEO-SPAFA).
Sementara itu, dua puluh enam negara
Asia Pasifik yang hadir pada pertemuan daring ini adalah Bangladesh, Kepulauan
Cook, Kamboja, Fiji, Indonesia, Jepang, Kazakhstan, Laos, Malaysia, Federasi
Micronesia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Niue, Pakistan, Papua
Nugini, Republik Rakyat Tiongkok, Filipina, Republik Korea, Singapura, Sri
Lanka, Thailand, Tonga, Vanuatu, dan Vietnam. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.