Tangerang, Anetry.Net – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI Eny Retno mengapresiasi diresmikannya Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas (PPVD) pertama di Indonesia.
Eny yang juga anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju
(OASE-KIM) mengatakan, Kementerian Agama siap berkolaborasi dan bersinergi dengan Pusat
Pelatihan Vokasi Disabilitas yang diinisiasi oleh Staf Khusus Presiden RI,
Angkie Yudistia itu, terutama dalam perluasan akses dunia kerja dan pendidikan bagi
penyandang disabilitas.
"Selaku Bunda Inklusi Kemenag saya
menyambut baik diresmikannya Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas pertama di
Indonesia. Ini salah satu media dan jejaring luar biasa yang akan digandeng
oleh Kementerian Agama terutama dari sisi pendidikan Islam Inklusinya,"
ujar Eny Retno.
Hal itu ia sampaikan di sela-sela peresmian Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas yang
berada di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tengerang, Provinsi Banten, Jumat (17/2).
"Karena banyak sekali siswa dan
mahasiswa inklusi, baik di madrasah maupun di perguruan tinggi di bawah
Kemenag, yang pasca pendidikan tidak mengerti mau ke mana. Kalaupun ada siswa
dari madrasah kemudian bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, itu alhamdulillah.
Namun kenyataannya banyak sekali yang tidak tidak melanjutkan. Nah PPVD adalah
jawabannya," sambung Eny.
Di PPVD, lanjut Eny, penyandang
disabilitas akan dilatih sesuai kemampuan, kompetensi dan passion mereka
nantinya akan bekerja di mana. PPVD memiliki link dan jejaring kepada instansi,
perusahaan, UMKM dan orang-orang yang membuka tangan untuk memperkerjakan
penyandang disabilitas.
Ditambah lagi dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2016
mengamanahkan instansi maupun perusahaan yang berada di bawah naungan
pemerintah wajib memenuhi kuota dua persen penyerapan tenaga kerja disabilitas
dan satu persen untuk perusahaan swasta.
Eny Retno menambahkan pihaknya tidak
hanya sudah melakukan penjajakan kerja sama dengan PPVD melainkan juga dalam
waktu dekat akan turun ke sejumlah provinsi di Indonesia khususnya daerah yang
memiliki madrasah dan perguruan tinggi inklusif.
"Kami sudah janjian dengan Mbak
Angkie bersama-sama akan turun ke daerah terutama di Yogyakarta dan Jawa Tengah
yang sudah memiliki madrasah dan perguruan tinggi inklusif. Semoga ke depan
Kemenag bersama Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas memperkuat kerja sama dalam
membuka akses dunia kerja bagi penyandang disabilitas untuk bekerja di perusahaan
dan UMKM," harap Eny. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.