Jakarta, Anetry.Net – “Hari ini merupakan hari yang membanggakan, kebijakan Merdeka Belajar yang kami gulirkan, tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menyenangkan untuk anak Indonesia.”
Demikian disampaikan Mendikbudristek
Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar
episode ke-23 “Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia”, Senin (27/2) di
Plaza Insan Berprestasi, Kantor Kemdikbudristek, Jakarta.
Nadiem juga mengapresiasi para mitra
gerakan literasi yang telah melakukan kolaborasi dalam menyediakan dan
mendistribusikan buku bacaan berkualitas.
“Kemdikbudristek tidak dapat bekerja
sendirian dalam menyediakan ataupun mendistribusikan buku bacaan bermutu dan
berkualitas tidak terbatas hanya di daerah 3T, tetapi untuk seluruh anak
Indonesia di penjuru negeri,” ungkapnya.
Apresiasi atas penyediaan buku bacaan
berkualitas yang dilakukan oleh Kemdikbudristek disampaikan oleh Wakil Bupati
Musi Rawas Utara, Innayatullah. “Semoga buku yang diberikan dapat meningkatkan
minat baca siswa dan sebagai tambahan wawasan keilmuan guru dalam dunia
pendidikan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Program
Inovasi kemitraan Indonesia-Australia, Mark Heyward, mengatakan bahwa anak
Indonesia perlu diajarkan menggunakan buku-buku yang sesuai.
“Saya baru lihat buku-buku untuk anak
yang sesuai dan menarik. Ini seperti revolusi, namun revolusi itu baru
dimulai,” ucapnya.
Mark juga menambahkan, buku bacaan
merupakan dasar untuk literasi, dan literasi adalah dasar untuk semua
pembelajaran, semua mata pembelajaran, dan semua mata pendidikan yang
berikutnya.
Dukungan atas Kebijakan Merdeka Belajar
episode 23 turut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Lampung, Sulpakar.
“Kami selaku Pemerintah Daerah mendukung
sepenuhnya pemanfaatan bantuan buku bacaan bermutu guna percepatan kemampuan
literasi dan numerasi di Provinsi Lampung,” ungkap Sulpakar.
Bunda Literasi Nusa Tenggara Barat Niken
Saptarini Widyawati juga menceritakan buku-buku bacaan yang dikirim oleh
Kemendikbudristek menarik dan bermutu serta dapat memotivasi anak-anak untuk
belajar dan membaca.
“Sebanyak 134.240 buku telah diterima
dan dimanfaatkan oleh siswi-siswi di 80 sekolah dasar di Kabupaten Lombok Utara.
Kami mendorong buku-buku tersebut dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai bahan
pengayaan, pembelajaran, dan pengembangan literasi sekolah,” terang Niken. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.