Kemdikbud Cetak Penulis Sastra Muda Melalui Antologi Cerpen Berbahasa Daerah - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 23 Februari 2023

Kemdikbud Cetak Penulis Sastra Muda Melalui Antologi Cerpen Berbahasa Daerah


Jakarta, Anetry.Net
Sebagai sebuah keterampilan berbahasa, menulis cerpen merupakan kombinasi dan refleksi yang terdiri atas kemampuan lingual dan imajinasi yang kompleks.

 

Oleh karena itu, untuk mencapai kemampuan ini, Badan Bahasa Kemdikbudristek menghimpun para penulis muda berbakat untuk diarahkan di bawah bimbingan para penulis cerpen (cerpenis) yang berpengalaman. Tujuannya agar dapat menghasilkan penulis muda yang terampil meramu cerita yang menarik dan enak dibaca sebagai salah satu sarana efektif dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap pelestarian bahasa daerah.

 

“Para pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) bidang cerpen kami fasilitasi melalui kegiatan lanjutan berupa Kemah Cerpen agar kemampuan mereka terus berkembang dan terasah dengan lebih baik,” ujar Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, di Jakarta beberapa waktu lalu dalam Peluncuran Antologi Cerpen Berbahasa Daerah yang menjadi rangkaian dari puncak peringatan FTBIN 2023. 

 

Ia berharap, para penulis cerpen muda menjadi tunas baru calon penerus penulis karya sastra daerah di masa depan di daerahnya masing-masing.

 

“Model pembinaan yang intensif dan berkelanjutan seperti ini kami yakini akan menjadi solusi untuk mengurangi kekhawatiran hilangnya minat penutur muda bahasa daerah dalam berkarya sastra, khususnya bahasa daerah mereka sendiri,” ungkap Aminudin Aziz.

 

Pada kesempatan yang sama, siswa pemenang lomba menulis cerpen berbahasa daerah yakni Aura Kasih Berlian siswa kelas 6 SD Negeri No. 1 Dompu, Nusa Tenggara Barat, menceritakan pengalaman mereka dalam mengikuti lomba.

 

Aura Kasih Berlian yang menulis cerpen dalam bahasa Mbojo. Berlian, begitu ia biasa disapa, merupakan siswa kelas VI SD Negeri No. 1 Dompu, NTB. Gadis berusia 11 tahun ini menulis cerpen yang berjudul “Sa’e Mone”.

 

Cerpen tersebut mengangkat kisah tentang seorang kakak laki-laki yang sangat menyayangi adiknya tetapi adiknya menunjukkan sikap yang berlawanan dan tidak mau mendengarkan. Kemudian, sang adik pun menyadari tentang sikapnya yang kurang baik dan meminta maaf kepada kakak laki-lakinya.

 

“Pesan yang terkandung dalam cerpen ini yaitu agar para kakak laki-laki di luar sana dapat menjaga dengan baik,” ungkap Berlian yang sejak kecil sudah senang menulis ini.  

 

Berlian mengaku sangat senang bisa mengikuti FTBI 2022. Berkat keikutsertaannya di sini, kemampuan menulis yang ia miliki semakin terasah. “Terutama setelah mengikuti rangkaian pelatihan singkat selama empat hari,” ucapnya.

 

Guru pendamping Berlian yang turut hadir dalam kesempatan ini adalah Sulfiani. Guru SMP Negeri 13 Mataram ini mengungkapkan rasa bangganya karena anak didiknya memiliki bakat yang bagus dalam bidang menulis. “Dalam empat hari dia bisa membuat dua cerita,” tuturnya bangga.

 

Sulfiani lebih lanjut menjelaskan bahwa tahap pembuatan cerpen selama empat hari melewati beberapa proses. Pertama, anak-anak bebas untuk mencari tema sendiri. Setelah menentukan tema, pembimbing akan menyuruh anak-anak untuk memilih gagasan yang akan mereka kembangkan menjadi satu cerita.

 

Setelah karya anak-anak sudah selesai ditulis tangan, para pembimbing membantu mengetiknya. Kemudian, cerita-cerita tersebut akan diteruskan ke kurator untuk diperiksa. Jika ada diksi yang tidak sesuai, maka akan diubah dengan kata yang lebih baik. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad