Rembang, Anetry.Net – Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Dorokandang Kecamatan Lasem, menggelar bazar makanan sehat dan panen karya P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di halaman sekolah setempat, beberapa hari lalu.
Kegiatan itu sekaligus sebagai rangkaian
pengukuhan sekolah tersebut sebagai sekolah Aman Pangan Jajan Anak Sekolah
(PJAS) oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz.
Acara yang juga dihadiri Ketua PKK
Kabupaten dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait itu
memamerkan dan menjual aneka makanan dan minuman sehat. Serta karya siswa
berbahan dari sampah juga dipamerkan.
Khusus makanan dan minuman selama
pantauan cepat sekali habis. Selain dibeli oleh jajaran Pemkab yang hadir, juga
di beli oleh siswa. Mulai dari berbagai macam jenis lepet, puding, olahan ikan
seperti dimsum, kue basah dan kering. Ada juga minuman es buah yang disajikan
dalam berbagai variasi, dari segi harga juga terjangkau.
Bupati Hafidz menyampaikan bahwa
kesehatan anak didik juga menjadi perhatian dari pemerintah. Harapannya makanan
yang dimakan anak-anak tersebut bebas dari kandungan zat pewarna kimia,
formalin dan zat lainnya yang membahayakan.
“Tadi saya membuktikan langsung di
bazar, ada jajan yang warnanya merah. Ternyata pewarnanya itu dari buah naga,
ada yang warna ungu juga itu ternyata pakai ubi ungu,” ungkapnya.
Bupati menambahkan, sekolah yang
berkomitmen menjamin keamanan pangan di sekolah ini perlu diperbanyak di
Rembang. Untuk itu, dirinya mendorong Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga agar terus mensosialisasikan program tersebut ke semua
sekolah.
Sementara itu Kepala SDN 2 Dorokandang,
Supindiyah menuturkan bahwa sekolahnya menjadi Kader terbaik atau juara 1 dalam
penghargaan Intervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) tingkat
Provinsi Jawa Tengah dan akan maju ke tingkat nasional. Sebagai wujud
komitmen sebagai sekolah PJAS, bazar ini menyajikan jajanan sehat dari murid
dan wali murid.
“Semua produk dan karya ini merupakan
kolaborasi antara murid, wali murid dan guru. Kami ada paguyuban wali murid dan
alhamdulillah mendukung,” tuturnya.
Selain sebagai Sekolah yang menjamin
kesehatan jajanan siswa, SDN 2 Dorokandang juga sukses sebagai sekolah
penggerak. Sehingga sekolah yang dipimpinnya mampu menyulap sampah organik dan
non organik menjadi barang yang bernilai. Seperti, kulit jagung, lukisan dari
klaras, bunga dari sampah plastik, tempat tisu hingga bungkus minuman sachet.
“Di sekolah ini jajanannya dikantin juga
tidak boleh di staples, jajanan kemasan dari pabrik itu harus yang ada ijin
dari BPOMnya. Untuk jajanan yang luar itu kita juga mulai kerja sama dengan
BPOM dan puskesmas makanan yang dijual itu ada bahan yang membayakan nggak,
kalau ada tidak boleh dijual,” terangnya. (joglojateng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.