Pekalongan Kota, Anetry.Net – Banjir yang terus merendam Kota Pekalongan berdampak pada sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), terutama batik dan konveksi.
Mereka mengeluh kegiatan produksi turun lebih dari 50
persen karena bencana. Sejak sepekan terakhir, permukiman dan akses akses
jalan menuju tempat produksi batik terendam banjir.
Banjir air tak kunjung surut bahkan diperparah datangnya
rob. Ketinggian air saat ini masih sekitar 30-60 sentimeter, sehingga
menyulitkan untuk aktivitas.
Sebagian besar perajin batik berhenti total karena
mengungsi. Namun ada juga yang bertahan untuk tetap membatik. Mereka membatik
cap dan tulis dengan kain yang masih bisa diselamatkan karena tidak terendam
banjir.
“Kami hanya bisa produksi di bawah 50 persen dari
biasanya,” kata salah satu perajin, Budi, Selasa (28/2) dikutip dari iNews.
Cuaca yang tidak menentu membuat kerugian tak dapat
ditolak. Para perajin merugi hingga jutaan rupiah akibat banjir dan rob.
Padahal sebagian modal dari pinjam bank atau lembaga kredit lainnya.
Banjir terparah merendam Kelurahan Tirto dan Kelurahan
Pasir Kramat Kraton, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
Sedangkan di Kabupaten Pekalongan, banjir merendam Desa Jeruksari, Mulyorejo, Karangjompo, Tegaldowo, Pacar, Kecamatan Tirto. Sementara, ratusan warga saat ini masih mengungsi. (sumber: iNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.