Jakarta, Anetry.Net – Madrasah Reform atau Realizing Education’s Promise-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) sudah berjalan tiga tahun.
Program ini menjadi salah satu upaya
Ditjen Pendidikan Islam Kemenag untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan
madrasah.Program kerja sama Kemenag dan Bank Dunia ini bertujuan meningkatkan
kualitas tata kelola penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah.
Program ini dilaksanakan dalam rentang
waktu lima tahun, 2020 sampai 2024, di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan bahwa tiga tahun berjalan, tercatat ada
475.016 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) madrasah menerima manfaat program
ini.
Dhani berharap, program ini dapat terus
meningkatkan performa para guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik di
lingkungan Pendidikan Islam.
“Reformasi madrasah harus menyentuh
seluruh madrasah, sehingga dapat mendongkrak performa dan kualitas madrasah
sebagai lembaga pendidikan berdaya saing tinggi,” kata Ali Ramdani, di Jakarta,
Jumat lalu.
Ketua Project Management Unit Realizing
(PMU) REP-MEQR Abdul Rouf, menambahkan, selain guru yang menerima manfaat dari
program ini, ada 2.302 madrasah yang telah menerima Bantuan Kinerja dan Bantuan
Afirmasi. Ribuan madrasah ini tersebar di 12 provinsi.
Melalui program ini, lanjut Rouf,
Kemenag juga telah melakukan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) pada
tahun 2022 yang menjangkau 314.619 siswa dari 11.061 Madrasah. Tingkat
partisipasi madrasah yang mengikuti AKMI mencapai 99,64%.
“Seluruh capaian yang ada, merupakan
berkat kerja keras semua pihak dari tim PMU Pusat, provinsi, kabupaten, serta
madrasah,” tandasnya. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.