Hombo Batu, Tradisi dari Tanah Nias yang Sarat Makna - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Rabu, 04 Januari 2023

Hombo Batu, Tradisi dari Tanah Nias yang Sarat Makna


Pekalongan, Anetry.Net
– Salah satu tradisi yang cukup dikenal dari masyarakat Nias Sumatera Utara adalah lompat batu atau Hombo Batu.

 

Nias merupakan sebuah pulau yang terletak di sisi barat Provinsi Sumatra Utara. Di sekitar pulau utamanya, Nias juga memiliki pulau-pulau kecil mencapai 27 buah. Adapun pulau-pulau kecil yang dihuni penduduk ialah 11 buah, 16 pulau kecil lainnya tak berpenghuni.

 

Fahombo, nama lain dari tradisi ini. Awal mulanya dilakukan seorang pemuda Nias untuk menunjukkan yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Namun, tidak semua masyarakat Nias melakukan tradisi lompat batu. Lompat batu banyak dilakukan masyarakat Nias bagian selatan.

 

Salah satu lokasi wisata terkenal untuk pertunjukan lompat batu ialah situs Bawomataluo. Kehidupan di Desa Bawomataluo masih sangat asli, lengkap dengan tradisi-tradisinya, seperti rumah adat, tradisi lompat batu, tarian perang, dan budaya peninggalan megalitikum.

 

Tradisi lompat batu hanya dilakukan kaum laki-laki. Ini menunjukkan kedewasaan, ketangkasan, dan keberanian. Apabila seseorang berhasil melompati batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm dianggap heroik dan prestisius, baik bagi individu, keluarga, bahkan masyarakat seluruh desa. Karena merupakan hal membanggakan, biasanya akan diadakan acara syukuran sederhana dengan menyembelih ayam maupun hewan lain.

 

Tak mudah untuk melompati batu setinggi itu. Oleh karena itu, banyak anak laki-laki telah berlatih sejak usia 7 tahun. Sesuai pertumbuhannya, mereka akan terus latihan dengan melompati tali, kayu, batu tiruan, atau lainnya dengan ketinggian yang terus bertambah sesuai usia. Pada akhirnya, latihan tersebut akan dibuktikan pada tradisi lompat batu ini.

 

Walaupun telah berlatih sejak lama, tidak mudah untuk bisa lompat batu. Tak sedikit dari mereka cedera saat latihan. Banyak orang meyakini selain latihan, terdapat unsur-unsur magis ketika seseorang berhasil melompati batu dengan sempurna. Mereka telah diberkati oleh roh leluhur dan pelompat batu sebelumnya yang sudah meninggal.

 

Sebelum melakukan lompat batu, seseorang mesti meminta izin kepada roh-roh leluhur atau pendahulu yang pernah melompati batu tersebut. Tujuan dari upacara itu agar seseorang tidak celaka ketika lompat batu.

 

Itulah tradisi lompat batu di Nias. Bagi yang penasaran dengan tradisi ini bisa mengunjungi Desa Bawomataluo di Pulau Nias, Sumatra Utara. Di sana, kalian dapat berwisata sekaligus menumbuhkan kesadaran dan keseimbangan tradisi dalam pelestarian alam dan budaya. (medcom/Foto: kemdikbud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad