Jakarta, Anetry.Net – Kebijakan dunia pendidikan sepanjang 2022 lalu masih miliki banyak catatan. Salah satunya, peningkatan fasilitas dan pemberdayaan perempuan.
Suara Orang Tua Peduli (SOP), Rahmi
Yunita mengatakan, pemerataan fasilitas menjadi poin penting meningkatkan kualitas
pendidikan. Selain itu, sekolah juga harus mampu meningkatkan kualitas.
"Sehingga adanya pemerataan antar
sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak. Jangan sampai mendorong
kualitas sekolah pada kompetisi yang sempit," kata Rahmi dalam siaran
Instagram @sahabatjppi dikutip Selasa (3/1).
Rahmi menjelaskan kompetisi sempit yang
dimaksud ialah masih ada stigma atau cap dari masyarakat terhadap sekolah
unggulan atau favorit. Sehingga, sekolah justru fokus pada kompetisi baru bukan
bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.
"Jadi, tidak fokus meningkatkan
pendidikan dan malah terus bersaing agar unggul dari sekolah di samping-sampingnya,"
ujar dia.
Rahmi meminta pemerintah melakukan
pemerataan kualitas sekolah. Dia juga menyoroti perihal pemberdayaan perempuan
di dunia pendidikan.
Sementara itu Co-Director Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA)
Fitria Villa Sahara menyebut, pendidikan dan pembelajaran harus memiliki niat dari dini sampai
akhir hayat untuk pemberdayaan perempuan yang lebih baik.
Pemberdayaan perempuan dalam
pendidikan transformatif mesti berbasis hak baik untuk perlindungan, tumbuh
kembang, dan seluruh warga negara.
"Namun, ini memerlukan elemen
beragam untuk memperbaiki sistem pendidikan berkeadilan dan menguatkan sistem
pendidikan kita," kata Fitria.
(medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.