Anetry.Net – Setiap hari, bahkan dari bangun tidur hingga menjelang tidur kembali, setiap manusia melakukan aktivitas menulis.
Dunia gadget dan media sosial yang kadang memiliki dampak negatif pada
berbagai kondisi, adalah ruang menulis bagi setiap orang dewasa ini. Menulis
komentar, menjawab komentar, chatting
via aplikasi berbalas pesan seperti WhatsApp, Telegram, Twitter, Instagram, dan
aplikasi-aplikasi digital lainnya yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dua
arah, menjadi ajang menulis bagi penggunanya.
Dengan begitu dapat dipahami, menulis bukanlah
aktivitas tertentu saja, namun secara umum berlaku pada setiap proses manusia berkomunikasi
dengan pihak lain.
Bila diarahkan pada
makna menulis yang sesungguhnya, maka di sini dapat diuraikan bahwa menulis
adalah aktivitas yang mengedepankan hasil pemikiran, dapat dibaca orang lain
berupa ide, gagasan dan semua hal tentang pendapat atau opini, maupun
kajian-kajian secara ilmiah dan karya sastra berupa kisah dan cerita.
Dalam suatu diskusi
kepenulisan, seorang sahabat bertanya tentang bagaimana munculnya karya tulis
dari setiap penulis? Dan jawaban untuk itu adalah, ada dua hal yang dapat
dijadikan jawaban untuk pertanyaan tertsebut.
Jawaban pertama,
seseorang menulis adalah karena sebab. Banyak orang melahirkan karyanya karena
suatu latar belakang, baik masa lalu, pengalaman pribadi atau orang lain, dan
masih banyak hal lain yang dikategorikan sebagai sebab. Penulis yang lahir
karena sebab, bisa jadi adalah penulis yang muncul sebagai bentuk tumpahan
rasa, penuangan pengalaman dalam bentuk cerita dan kisah.
Jawaban kedua,
seseorang menulis adalah karena tujuan. Pola penulisan disebabkan tujuan,
adalah alasan seseorang melahirkan karyanya. Penulis yang berasal dari alasan
ini, adalah penulis yang berkaitan karena profesi, atau menulis yang sudah
menjadi profesi. Sebagai contoh, wartawan menulis berita, guru menulis
penelitian tindakan, dosen menulis laporan penelitian, mahasiswa menulis
skripsi, tesis dan disertasi.
Lalu bila seseorang
yang ingin menulis dan menghasilkan karya, apakah harus memilih salah satu dari
dua alasan tersebut? Tentunya tidak, karena setiap penulis memiliki talenta dan
bakatnya sendiri terhadap bagaimana ia menghasilkan karya tulis. Bisa jadi
seseorang lebih memilih untuk menulis berdasarkan sebab saja, atau karena
profesinya seseorang akan menulis karena tujuan. Keduanya tidak ada yang lebih
baik atau lebih buruk, keduanya sama, setara.
Namun, bagi penulis
yang menghasilkan karyanya dikarenakan sebab, maka ide dan gagasan akan habis
termakan waktu. Sementara bagi mereka yang menulis dikarenakan tujuan, gagasan
dan ide akan terus hidup.
Nah, anda memilih yang
mana? Bila memilih keduanya, maka anda akan menjadi penulis hebat karena dapat
menyatukan dua alasan yang bagi sebagian orang menjadi rumit untuk dipadukan.
(*)
Penulis: Nova Indra (Owner Jurnal Ilmiah Nasional,
Jurnalis, Writer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.