Pekalongan, Anetry.Net – Bencana alam gempa bumi belakangan ini cukup sering terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Letak geografis Indonesia yang berada di
jalur Cincin Api Pasifik atau yang dikenal juga dengan istilah Ring of Fire,
membuat bencana alam seperti gempa bumi rentan terjadi. Lalu, bagaimana
sebenarnya gempa bumi bisa terjadi? Yuk, simak penjelasan berikut.
Gempa bumi disebabkan pergerakan lempeng
Bumi yang memberikan efek getaran pada permukaan bumi. Ketika terdapat gaya
yang cukup besar yang berasal dari pergerakan lempeng, maka batuan di lempeng
akan menegang.
Akibatnya lempeng bumi dapat berubah
bentuk. Bahkan lempeng dapat patah atau kembali ke bentuk semula jika gaya
tersebut hilang. Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau
deformasi secara perlahan dalam jangka waktu tertentu.
Ketika batuan tersebut mengeras atau
menegang maka energi potensialnya terus bertambah. Ketika lempeng bergerak atau
patah, maka energi tersebut dilepaskan. Energi tersebut mengakibatkan
terjadinya getaran yang merambat melalui material bumi lainnya.
Semakin besar energi yang dilepaskan,
maka getarannya akan semakin terasa. Ketika lempeng patah menjadi dua
bagian, maka masing-masing bagian akan bergerak menjauh.
Daerah lempeng yang patah tersebut
dinamakan (patahan/sesar). Sedangkan gelombang yang merambat sepanjang
permukaan bumi dan gelombang gempa bumi disebut
gelombang seismik.
Sebuah titik pada kedalaman bumi yang
menjadi pusat gempa disebut hiposentrum. Permukaan bumi yang berada di atas
hiposentrum disebut episentrum.
Kekuatan gempa (magnitude) pada sebuah
daerah dinyatakan dengan skala richter. Pengukuran kekuatan gempa didasarkan
pada amplitudo atau grafik gelombang seismik di seismogram.
Skala Richter menunjukkan besarnya
energi gempa yang dilepaskan. Berdasarkan gempa yang terjadi sampai saat ini,
rentang skala richter antara 1,0 – 10,0. Setiap kenaikan 1,0 skala, energi
gempa yang dihasilkan 32 kali lebih besar. (sumber: medcom/Ilustrasi: dreamstime)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.