Penajam Paser Utara, Anetry.Net – Untuk mendukung keberlanjutan program Merdeka Belajar, Kemdikbudristek lakukan evaluasi kebijakan, termasuk Asesmen Nasional (AN).
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek bersama Komisi X DPR RI melibatkan para
insan pendidikan serta pemerintah daerah untuk menggali umpan balik penerapan
Asesmen Nasional di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur pada
hari Jumat pekan lalu.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah
Sjaifudian menekankan pentingnya diskusi untuk mengevaluasi penerapan suatu
program kebijakan.
“Setiap penerapan kebijakan yang
dikaitkan dengan kondisi wilayah tentu akan menemui kelebihan dan tantangan
dalam penerapannya. Maka, diskusi semacam ini penting bagi perbaikan kualitas
pendidikan, khususnya di PPU,” jelas Hetifah.
Menurut Hetifah, melalui diskusi ini,
dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan DPR dalam melakukan perbaikan kebijakan
pendidikan. Pemerintah dan DPR dapat melihat aspek apa saja yang perlu
diperbaiki dan dioptimalkan.
Hetifah dalam kesempatan ini juga
menyampaikan tentang kebijakan Merdeka Belajar yang saling terkait.
“Transformasi pendidikan yang dilakukan
pemerintah melalui kebijakan Merdeka Belajar melalui berbagai episodenya saling
terkait satu sama lain. Oleh karena itu, transformasi pendidikan perlu
dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kurikulum, guru, pembelajaran, hingga
penilaian,” tutur Hetifah.
Hetifah menambahkan pentingnya evaluasi
diri (self
assessment) bagi sekolah dan daerah melalui platform Rapor
Pendidikan.
“Sekolah maupun daerah tidak perlu
merasa khawatir dengan hasil AN yang dimuat dalam platform Rapor Pendidikan,
karena platform ini tidak digunakan sebagai alat pembanding satu sekolah dengan
sekolah lainnya, melainkan untuk memberikan umpan balik terkait dengan sistem
pembelajaran di sekolah” jelasnya.
(kemdikbud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.