Jakarta, Anetry.Net – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti nilai anggaran pengangkatan guru honorer menjadi PPPK masih kurang.
Pasalnya, setiap tahun Kementerian
Keuangan RI hanya mengalokasikan Rp19,6 triliun untuk mengangkat ratusan ribu
guru honorer di Indonesia. Padahal, pemerintah menargetkan pengangkatan guru
honorer di seluruh Indonesia sebanyak satu juta melalui Kemdikbudristek.
“Setiap kali pengangkatan guru (honorer)
100.000 orang itu tambahan anggarannya itu sebesar paling tidak Rp7 triliun.
Artinya kalau tahun lalu diberi Rp 19,6 triliun ya tahun depan harus Rp19,6
triliun tambah Rp 7 triliun,” ujarnya dalam keterangan yang diterima tim Parlementaria,
Senin (19/12).
Lebih lanjut, ia menjabarkan, anggaran
yang dialokasikan pemerintah hanya dapat digunakan menggaji guru yang diangkat
di tahun pertama. Sedangkan untuk guru yang diangkat di tahun berikutnya belum
memiliki alokasi anggaran.
“Rp19,6 triliun saya bilang duitnya
enggak cukup. Harus lebih banyak (alokasi anggaran) lagi,” lanjutnya.
Kurangnya alokasi anggaran itu,
tambahnya, disebabkan karena distribusi anggaran dana fungsi pendidikan tidak
hanya mengalir ke Kemendikbud Ristek dan Kemenag, melainkan tersebar di banyak
kementerian/lembaga.
“Di mana-mana ini (anggaran pendidikan).
Sebenarnya mau diatur dalam revisi Undang-Undang Sisdiknas supaya kembali
konsentrasinya untuk PAUD, SD, SMP, SMA dan sekolah regular S1,” terangnya.
Ia menilai situasi saat ini menjadi
rumit, sebab sistem pendidikan nasional saat ini masih menggunakan sistem lama
di saat tantangan sudah jauh ke depan. Menurutnya, satu-satunya cara
memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia itu adalah dengan menyesuaikan antara
sistem dan kebutuhan anggaran.
“Sistem yang dibuat Mas Menteri itu
bagus sekali, tetapi kalau itu diaplikasikan ke seluruh Indonesia, artinya
hampir separuh dana pendidikan Rp610 triliun itu harus diberikan untuk dua
kementerian saja, Kemendikbud dan Kemenag,” jelasnya.
Di akhir, ia mengaku optimistis bila hal
itu direalisasikan, mutu pendidikan Indonesia dapat berkembang dan menyusul
negara-negara maju lainnya. (parlementaria/Foto:
Devi/nr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.