Bogor, Anetry.Net – Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru madrasah akan diarahkan pada publikasi ilmiah.
Pesan ini disampaikan Sekretaris
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana saat memberi sambutan di
hadapan TOP 100 Program Guru Menulis. “Saya sudah mengarahkan
tim pengembang PKB PAI dulu agar menggeser dari pelaksanaan diklat yang
berkutat pada pengembangan diri (red. pedagogik dan profesional), agar mulai
menjangkau publikasi ilmiah,” ujarnya di Jakarta, Jumat (18/11).
“Seorang yang gemar menulis itu, akan
memiliki khazanah keilmuan dan daya baca yang lebih luas dibanding orang pada
umumnya. Dia akan memiliki kreatifitas untuk menemukan masalah dan
mengatasinya,” jelasnya lebih lanjut.
Hal demikian juga diamini Direktur Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain. Ia menyatakan bahwa guru
menulis ini mendorong agar para pendidik pada madrasah ini memiliki hobby baru
terhadap dunia sastra dan pintunya adalah menulis.
“Hanya orang yang mampu menulis yang
akan dapat membaca sastra,” ujar Zain memotivasi.
Bahkan, orang yang menulis itu akan
dapat memperpanjang “usia”nya. Ia mencontohkan Chairil Anwar yang meninggal di
usia 26-an, tapi karyanya masih tetap dibaca hingga saat ini.
Program “Guru Madrasah Menulis”
digagas oleh Direktorat GTK Madrasah sebagai bagian dari amanat Peraturan
Menteri Agama (PMA) No 38 Tahun 2018 tentang Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Guru di lingkungan Kementerian Agama.
Program ini disupport oleh loan Bank
Dunia melalui Program Madrasah Reform. Selain itu, program ini dihadirkan untuk
mengatasi problem yang seringkali dianggap sebagai penghalang karir guru.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya
bahwa sejak dibukanya program Guru Menulis, jumlah artikel yang didaftarkan
sebanyak 1.280, dan yang terseleksi untuk mengikuti pendampingan sebanyak 100
artikel. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.