Cianjur, Anetry.Net – Pasca gempa yang melanda Kabupaten Cianjur Jawa Barat Senin siang (21/11), Kemdikbudristek berkoordinasi dengan Pemerintah setempat.
Hal itu dilakukan Kemdikbudristek untuk
memastikan kondisi akses pendidikan yang ada di Kabupaten Cianjur. Mendikbudristek
Nadiem Anwar Makarim menyebut, pihaknya telah meminta pemda setempat untuk
mengidentifikasi jumlah pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan
fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
"Saat ini kami tengah berkoordinasi
dengan pemerintah daerah setempat. Kami akan tindaklanjuti sesuai dengan
informasi resmi yang kami terima," kata Nadiem dalam keterangan
tertulisnya, Senin kemarin.
Dari hasil identifikasi itu, Nadiem
mengklaim akan melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu para pendidik,
tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang
terdampak gempa.
Nadiem juga menyatakan Kemdikbudristek
turut prihatin atas musibah yang terjadi di Cianjur.
"Kemedikbudristek akan mengambil
langkah cepat dalam membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik
serta fasilitas pendidikan yang terdampak agar akses terhadap pendidikan tetap
tersedia," ujarnya.
Diketahui, bencana alam gempa bumi
berkekuatan M 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11) siang pukul 13.21 WIB
berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempa tersebut diduga menyebabkan
kerusakan pada berbagai fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan.
BNPB mencatat mencatat sebanyak 343 rumah rusak. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada satu unit bangunan pondok pesantren, satu RSUD, empat gedung pemerintah, tiga fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko, dan satu unit kafe. (cnn/Foto: REUTERS/Iman Firmansyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.