Purwakarta, Anetry.Net – Kemdikbudristek berkomitmen tingkatkan mutu pembelajaran, salah satunya melalui Asesmen Nasional (AN).
AN merupakan evaluasi yang dilakukan
oleh pemerintah untuk memetakan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
dasar dan menengah dengan menggunakan asesmen kompetensi minimum, survei
karakter, dan survei lingkungan belajar.
Kepala Pusmendik, Asrijanty menyampaikan
AN sebagai bentuk pengukuran untuk memberi informasi yang komprehensif dari
siswa dan guru. ”Bagaimana menstimulasi mereka untuk berpikir kritis, kemampuan
untuk menyelesaikan masalah, dan kreatif untuk menyiapkan mereka di masa depan,”
ujar Asrijanty.
Hal itu disampaikannya saat mengawali
Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Evaluasi Pelaksanaan Asesmen Nasional bersama
perwakilan Komisi X DPR RI, dinas pendidikan, organisasi profesi, praktisi, dan
pakar pendidikan, Minggu (20/11).
Asrijanty menambahkan, melalui program
Merdeka Belajar ini bisa mengembangkan potensi anak sesuai dengan minat dan
bakat mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait
pelaksanaan AN di satuan pendidikan, khususnya di Purwakarta sekaligus
mendapatkan masukan dari berbagai pihak sebagai upaya untuk mengevaluasi
pelaksanaan AN menjadi lebih baik.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan akan terus mendorong dan
berupaya mendukung kebijakan dari Kemendikbudristek.
”Asesmen yang dilakukan kementerian
menjadi hal yang bagus dan memudahkan semua orang untuk melihat bagaimana
proses pembelajaran di sekolah berjalan dengan baik,” kata Purwanto.
Sementara itu Ketua Komisi X DPR RI,
Saiful Huda, menyampaikan apresiasi atas program Merdeka Belajar yang menjadi
upaya pembaharuan di dunia pendidikan, khususnya dalam menyiapkan peserta didik
menghadapi tantangan dunia pembelajaran khususnya pasca pandemi.
”Dengan AN, kita akhirnya mengetahui
mana sekolah yang mengalami dampak luar biasa dalam proses pendidikan kita,”
jelas Saiful.
Kegiatan DKT ini merupakan yang ketiga
kalinya diadakan oleh Pusat Asesmen Pendidikan. Sebelumnya kegiatan ini digelar
di daerah Polewali Mandar dan Semarang. Pada kesempatan kali ini ada tiga
pemantik diskusi yaitu dari Dewan Pakar Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Imam
Tabroni, praktisi pendidikan Kabupaten Purwakarta, Didin Syaprudin, dan Dewan
Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Widayanti. Potret yang menjadi sorotan dalam
diskusi ini adalah tentang input dan output pembelajaran.
Terdapat tiga instrumen komponen
penting, yaitu kurikulum, pembelajaran, dan asesmen. Imam Tabroni menjelaskan
bahwa AN seperti yang diajarkan di pesantren. ”Ada tingkatan, dimulai dari
menghafal, memahami, kemudian mampu menerapkan apa yg dihafal dan dipahami.
Selanjutnya mampu menganalisis dan mengevaluasi, dan tahap tertinggi adalah
menciptakan produk tertentu. Dengan AN siswa benar-benar dilatih sampai
menciptakan ide tertentu untuk memecahkan masalah,” imbuhnya.
Hal senada dijelaskan oleh praktisi
pendidikan, Didin Syaprudin. “Sekolah harus dijadikan tempat bagi siswa untuk
mengembangkan daya pikir dan kreatifitasnya,” ujar Didin.
Sementara itu, Widayanti mengatakan
Asesmen Nasional ini dilakukan untuk melihat efektifitas pembelajaran yang
dilakukan di kelas dan menilai ketercapaian dari kurikulum. Publik dapat
mempelajari lebih lanjut tentang kebijakan Asesmen Nasional dan berbagai
praktik baik serta regulasi terkaitnya melalui pusmendik.kemdikbud.go.id/an.
Publik dapat pula mengakses beragam
informasi dan regulasi terkait kebijakan kurikulum pada laman kurikulum.kemdikbud.go.id.
(SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.