Semarang, Anetry.Net – Seluruh SD di Semarang baik negeri maupun swasta menggunakan aplikasi Pijar untuk digitalisasi pendidikan.
Pengaplikasian secara massal ini menjadi
yang pertama di Indonesia sekaligus sebuah harapan untuk mengatasi problematika
pendidikan selama 2 tahun sejak awal pandemi.
Sebab selama
pandemi, timbul banyak kekhawatiran terjadinya fenomena lost generation dan lost
learning akibat kurang optimalnya pelayanan pendidikan. Kekhawatiran adanya
gap pendidikan pun semakin kuat.
"Dengan
digitalisasi pendidikan, sekolah mendapatkan banyak manfaat," ujar Sri
Safitri, Head of Education Ecosystem Telkom, Selasa (4/10).
Digitalisasi
tersebut dilakukan mulai dari
layanan internet kecepatan tinggi, platform
edukasi Pijar Sekolah, perpustakaan online,
berbagai konten belajar digital, serta peningkatan kompetensi digital para
guru.
"Ini akan
memudahkan dinas pendidikan dan sekolah mengelola data secara digital dan
terintegrasi, juga memudahkan sekolah dalam urusan PTS, PAS, bank soal, sampai
e-Raport Digital," tutur dia.
Selain itu,
melalui modul Sistem Informasi Manajemen (SIM) di dalamnya, sekolah akan lebih
mudah mengatur dan mengelola data sekolah, guru, murid, hingga orangtua.
Semua data
hasil dari kegiatan belajar mengajar akan tersimpan secara digital yang akan
memudahkan guru mereview hasil pembelajaran dan dapat dipantau langsung oleh
orangtua murid.
Bahkan,
perkembangan sekolah dapat dimonitoring oleh Dinas Pendidikan. "Kegiatan
ini sangat berkorelasi dengan amanat Presiden Joko Widodo, dimana Indonesia
membutuhkan tambahan 9 juta talenta digital di tahun 2030," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.