Banyuwangi, Anetry.Net – Ratusan madrasah ikuti Pelatihan Inovasi Madrasah yang digelar dalam beberapa angkatan.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis
Pendidikan dan Keagamaan Kemenag, Mastuki, mengatakan, dalam satu dekade
terakhir, pendidikan madrasah mengalami kemajuan dan inovasi luar biasa.
Inovasi itu telah menghasilkan beragam prestasi, baik akademik maupun non
akademik. Prestasi ini perlu didorong dan kembangkan agar inovasi madrasah
dapat diakselerasi dan merata.
"Madrasah memiliki banyak daya
ungkit untuk maju. Banyak kepala madrasah berprestasi yang berhasil memajukan
madrasah seperti sekarang ini. Guru madrasah tak kurang inovasinya dalam
pembelajaran sehingga banyak madrasah yang memiliki reputasi membanggakan.
Murid madrasah pun banyak yang berprestasi di level internasional,",
ungkap Mastuki pada saat membuka Pelatihan Inovasi Madrasah di Banyuwangi,
Senin (17/10) lalu.
Tahun ini, pelatihan inovasi madrasah
menyasar 84 madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
maupun Madrasah Aliyah (MA). Mereka terbagi dalam 14 angkatan. Setiap madrasah
mengikutsertakan lima pelaku utama pendidikan yakni kepala madrasah, wakil
kepala, perwakilan guru, komite, dan pengawas madrasah.
"Pemangku kepentingan madrasah
perlu dilibatkan sejak awal untuk merancang inovasi apa yang tepat dan perlu di
masing-masing lembaga. Karena inovasi tak hanya keluar dari person to person.
Kerap kali inovasi lahir dari struggle,
pergumulan, dan tukar ide yang dinamis di suatu lembaga, antar person," jelas
Mastuki.
Meski demikian, Mastuki mengakui bahwa
inovasi seringkali berasal dari seorang leader, pemimpin. Kepala madrasah yang
visioner dan bertangan dingin bisa menjadi penggerak dan inspirator sivitas
madrasah melakukan inovasi dan akhirnya maju.
"Dari ide, proses, dan kreativitas
yang disemaikan pemimpin, menjadi inspirasi dan akhirnya terbentuk visi untuk
bersama-sama maju. Seperti pengalaman Kabupaten Banyuwangi ini. Di tangan
Bupati yang berpikir inovatif, Banyuwangi yang awalnya kabupaten yang tak
diperhitungkan, kini menjadi destinasi wisata unggulan. Bahkan diakui dan
dikenal masyarakat Indonesia dan dunia. Itulah kekuatan inovasi,"
imbuhnya.
Pelatihan inovasi madrasah digelar di
dua lokasi, Banyuwangi dan Yogyakarta. Giat ini dirancang secara tatap muka,
benchmarking dengan madrasah yang sudah bagus, penyusunan rencana kerja
inovasi, dan pendampingan selama dua bulan untuk memastikan inovasi yang
dirancang bersama dapat berjalan semestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.