Jakarta, Anetry.Net – Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) terus berkomitmen mendorong terbentuknya calon Duta Teknologi, guru terlatih yang diharapkan menjadi penggerak pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran melalui program pelatihan berkelanjutan.
Salah satu bentuk program pelatihan yang
diinisiasi oleh Pusdatin semenjak tahun 2017 yakni program pelatihan guru
Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). Di tahun 2022, program PembaTIK dimulai
pada bulan Juni diikuti oleh 29.539 guru yang telah mengikuti seleksi secara
berjenjang (levelling) dimulai dari Level 1: Literasi, Level 2: Implementasi,
Level 3: Kreasi, hingga Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi.
“Program PembaTIK sejatinya bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam penguasaan teknologi informasi
dan komunikasi melalui bimbingan teknis yang sudah disiapkan, harapannya dapat
terbangun model pembelajaran yang relevan, inovatif, dan sesuai dengan
kebutuhan para peserta dan kebutuhan masa kini dan masa depan,” ungkap
Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, Suharti pada pembukaan Kuliah Umum
PembaTIK Level 4 yang dilaksanakan secara daring, pada Selasa (11/10).
Suharti juga mendorong adanya kontribusi
nyata dari para peserta Level 4 melalui platform teknologi yang telah
dikembangkan oleh Kemendikbudristek.
“Ibu dan Bapak adalah calon Duta
Teknologi Nasional. Kiranya kuliah umum yang akan diikuti dapat meningkatkan
kemampuan untuk berbagi karya yang dimiliki baik melalui tulisan, media
pembelajaran, dan video yang dapat ibu dan bapak bagikan melalui media sosial
masing-masing,” tekan Suharti.
Senada dengan itu, Kepala Pusdatin
Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan bahwa situasi pandemi di 2 tahun terakhir
menjadi pengalaman yang mengajarkan bahwasanya peran teknologi menjadi penting
dan sebuah keniscayaan.
“Melalui tema yang diusung di Kuliah
Umum Level 4 yakni Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem
Digital Menuju Merdeka Belajar kiranya menjadi ruang saling berbagi ilmu dan
pengetahuan di bidang teknologi pembelajaran yang akan diimplementasikan di
unit kerja masing-masing,” tutur
Hasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.