Jakarta, Anetry.Net – Pengamat pendidikan Doni Koesoema mengkritisi pertanyaan Mendikbudristek Nadiem Makarim kepada guru.
Nadiem bertanya kesediaan guru mengantre
selama 20 tahun untuk sertifikasi guna mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG).
"Lah, jangan ditanyakan kalau Bapak
Ibu tunggu 20 tahun mau enggak? Tentu jawabannya enggak mau," ujar Doni
dalam Youtube Pendidikan Karakter, Rabu (12/10).
Dia menyebut pertanyaan Nadiem mestinya
diubah. Misalnya, menanyakan solusi kepada guru yang sudah mengajar 20 tahun
terkait TPG.
"Pertanyaan bisa dibalik, Bapak Ibu
yang sudah mengajar 20, 25 tahun bahkan hampir pensiun dan belum menerima
tunjangan sertifikasi, apa harapan Bapak Ibu supaya menerima sertifikasi?
Dengarkan suara mereka itu di daerah, apa solusi dan usulan mereka," tutur
Doni.
Sebelumnya, Nadiem menyebut sertifikasi
PPG membuat guru terlambat menerima TPG. Bahkan, antrean sertifikasi bisa
memakan waktu hingga 20 tahun.
"PPG itu akan makan waktu 20 tahun
untuk selesai, semua sudah keburu pensiun kalau begitu, ini cukup ironis
ya," kata Nadiem dalam Raker DPD RI Komite III.
Nadiem menyebut pihaknya menghapus
Tunjangan Profesi Guru (TPG) dalam Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (RUU sisdiknas). Sebab, untuk mendapatkan TPG guru mesti memiliki sertifikat PPG.
Namun, kata Nadiem, masih ada
mispresepsi atas hilangnya TPG dalam RUU Sisdiknas. Ada kekhawatiran tak ada
lagi tunjangan kepada guru lewat UU ASN dan UU Ketenagakerjaan.
"Di mana kelihatannya seperti
menghilangkan itu, sebenarnya aspirasi menghilangkan TPG adalah untuk
mengembalikan guru-guru kita ke dalam UU ASN dan UU Ketenagakerjaan,"
papar Nadiem. (medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.